loading...
Jakarta - Aksi 2 Desember 2016 yang digelar di Monas akan dilakukan dengan super damai dan bernilai ibadah. Para peserta diimbau menaati peraturan yang berlaku.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Polri, dan MUI telah sepakat aksi itu diselenggarakan di depan Tugu Monas sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta elemen masyarakat ataupun buruh menunda rencana demonstrasi pada 2 Desember. "Fokusnya adalah di Monas. Kemudian juga disampaikan oleh kesepakatan kita, kegiatan aksi-aksi lain di luar aksi mengenai Bela Islam III ini, kita harapkan aksi-aksi di luar itu sebaiknya ditunda dulu, ditunda hari lain," kata Kapolri.
Para peserta aksi akan menggelar sajadah dan salat Jumat bersama. Aksi ini diisi tausiah yang menyejukkan dari ulama-ulama. Seluruh peserta dilarang membawa senjata tajam dan bambu runcing.
Berikut 3 larangan itu:
Foto: Grandyos Zafna
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta elemen masyarakat ataupun buruh menunda rencana demonstrasi pada 2 Desember. Kapolri khawatir demonstrasi bisa mengganggu jalannya aksi Bela Islam III pada 2 Desember di Monas.
"Fokusnya adalah di Monas, kemudian juga disampaikan oleh kesepakatan kita, kegiatan aksi-aksi lain di luar aksi mengenai Bela Islam III ini kita harapkan aksi-aksi di luar itu sebaiknya ditunda dulu, ditunda hari lain," kata Tito dalam jumpa pers bersama di Kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
Tito menuturkan aksi Bela Islam III yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI diisi dengan kegiatan ibadah. Karena itu untuk menjaga kekhusyukan, Tito berharap agenda unjuk rasa tidak dilakukan pada hari yang sama pada 2 Desember.
"Jangan sampai mengganggu kesucian acara ini, karena ini memang ibadah, termasuk ada rencana kegiatan aksi buruh misalnya. Jangan sampai di sini sedang berzikir di satunya teriak-teriak enggak akan cocok itu, akan mengganggu kesucian, sekali lagi kesucian ibadahnya," imbuhnya.
Foto: Grandyos Zafna
Ketua Pembina GNPF-MUI KH Muhammad Rizieq Shihab menegaskan bahwa aksi Bela Islam Jilid III yang akan digelar di Monas, 2 Desember, adalah aksi super damai.
"Jadi damai di sini yang kami maksudkan adalah mekanisme penyampaian unjuk rasa, yaitu harus terhormat, bermartabat, bernilai ibadah, sehingga menjadi satu aksi yang yang super damai," tegas Rizieq di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
Untuk itu, seluruh warga yang akan ikut aksi dilarang membawa senjata tajam. "Kepada seluruh umat, jangan membawa senjata tajam, bambu runcing, dan lain-lainnya. Indonesia bukan negara perang, Indonesia negara aman," kata Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir dalam jumpa pers di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
Nasir meminta kepada jemaah untuk membawa dan menyiapkan sajadah, air mineral, ataupun makanan seperti kurma. Sebab, aksi 2 Desember akan diisi berbagai kegiatan keagamaan, seperti tausiyah, doa, zikir bersama, dan salat Jumat.
"Yang tidak bisa berangkat ke Jakarta, zikir bersama-sama di masjid masing-masing," ujarnya.
Catat! Ini Larangan Sepanjang Aksi Super Damai 2 Desember
Hestiana Dharmastuti - detikNews
Foto: Grandyos Zafna
Aksi tersebut akan diisi kegiatan zikir dan tausiah dari pukul 08.00 WIB sampai selesai salat Jumat.
"Kami akan berzikir dan berdoa. Kami harap umat mendengarkan tausiah yang akan disampaikan para ulama," imbuh Rizieq.
Rizieq juga mengatakan aksi tersebut tidak diisi orasi, bak unjuk rasa maupun longmarch.
"GNPF MUI dan Polri sepakat Aksi Bela Islam III tetap akan digelar pada 2 Desember 2016 dalam bentuk aksi unjuk rasa super damai berupa aksi ibadah gelar sajadah untuk salat Jumat," kata Rizieq di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
(aan/bag)
0 Response to "Catat! Ini Larangan Sepanjang Aksi Super Damai 2 Desember"
Posting Komentar