loading...
“Okezone.com merupakan portal online berita dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri. Okezone.com memiliki beragam konten dari berita umum, politik, peristiwa, internasional, …..” (Okezone.com)
Ada apa dengan Okezone.com? Saya membahas portal berita satu ini, karena ada sesuatu antara Okezone.com dengan pilkada DKI Jakarta.
Okezone.com memiliki satu konten Pilkada yang terdiri dari konten Pilkada DKI, Banten, Lainnya, Foto dan Video. Pada konten Pilkada Banten, Okezone.com menyajikan beberapa berita tentang cagub, cawagub, DPT, dll. Pada konten Pilkada Lainnya, Okezone.com memuat berita tentang KPU, Bawaslu, dan berita beberapa pilkada daerah selain DKI, seperti Yogyakarta, Jateng, Aceh, dll. Pada konten Foto, disajikan foto-foto seputar pilkada dari berbagai daerah. Pada konten Video, juga memuat tentang video pilkada di berbagai daerah. Sejauh yang terakses, tidak ada sesuatu yang perlu diperhatikan lebih teliti. Biasa saja sebagaimana memang seharusnya konten berita tentang pilkada, yaitu berbagai berita tentang pilkada daerah dan para calonnya.
Khusus DKI, portal berita ini memuat tentang pasangan cawagub Anies-Sandi, mulai dari program, survei sampai pada kegiatan kampanye. Ini menarik. Dari sekian banyak berita pilkada DKI di Okezone.com, 90% lebih berbicara tentang Anis dan Sandi dalam kaitannya dengan pilkada DKI. Beberapa persen lainnya tentang KPU, Ahok dan (mungkin) pasangan lain. Luar biasa. Itulah data yang diperoleh sejauh dapat diakses. Biarlah screenshoot di bawah ini berbicara.
Ke-12 gambar di atas adalah screenshot konten Pilkada DKI Okezone.com versi mobile. (Sumber: Mora)
Portal berita sekalipun online harus tetap memiliki kode etik yang harus dipatuhi. Portal berita juga menjadi sarana publik untuk memperoleh berita yang sedang terjadi di mana pun. Sementara ini, Okezone.com tidak melanggar kode etik jurnalistik secara tegas. Misalnya Okezone.com memuat berita tentang kampanye dan pendapat pasangan Anis-Sandi tentang DKI. Adakah yang dilanggar secara tegas oleh Okezone.com? Tidak! Berita sesuai dengan fakta, bukan hoax. Portal ini juga menyajikan fakta tentang turunnya elektabilitas pasangan lain. Trus ngapain aku tulis ini yah?
Okezone.com dibayar berapa?
Justru ketika Okezone.com tidak melanggar kode etik jurnalistik, tetapi kental keberpihakan itulah yang menjadi persoalan lebih pelik. Selain keberpihakannya tidak dianggap pelanggaran, juga karena memang dikemas sedemikian rupa. Makanya saya bertanya, kenapa bisa sampai serapi itu, berapa ya?
Okezone.com bermain cantik. Mereka bisa saja berkilah bahwa tidak berpihak, tidak apa. Tetapi mereka memberitakan kegiatan kampanye pasangan cawagub no. 3 secara masif dan tidak memberitakan pasangan cawagub lain, baik pasangan no. 1 maupun pasangan no. 2, apalagi kampanye pasangan-pasangan cawagub daerah lain yang melaksanakan pilkada serentak semasif pasangan No.3. Jangankan memberitakan kegiatan kampanye pasangan lain di DKI, mereka justru memberitakan kegagalan pasangan lain, terutama no. 2, misalnya elektabilitas Ahok-Djarot yang menurun dan program petahana yang tak terukur. Tidak percaya, silakan cek ke sumber asli, biar tidak dianggap hoax.
Permainan ini semakin menarik, ketika tidak melanggar kode etik, tetapi sangat kental keberpihakannya. Jadi secara resmi, Okezone.com tidak memihak siapa pun, maka tidak ada yang salah. Tetapi ketika hanya memberitakan pasangan No. 3, apakah di sini tidak ada titik titiknya?
Ini sama dengan seorang cowok naksir cewek. Dia tidak pernah mengungkapkan kata-kata menyatakan suka, tetapi ke mana cewek itu pergi dia selalu ada. Bahkan kalau bisa dia ingin makan-minum, kerja-tidur, dan susah-senang, berada di samping cewek itu. Masakan kamu masih bertanya ke dia suka cewek itu atau tidak. Kamu nanti dikira telat mikir.
Jadi sangat tidak masuk akal dan waras bila Okezone.com tidak berpihak. Justru jika ada orang percaya bahwa Okezone.com tidak berpihak meskipun sudah saya sajikan data, maka perlu dipertanyakan kewarasannya. Apakah memang Okezone.com hanya mendapat berita tentang pasangan No. 3, dan tidak mendapatkan berita tentang pasangan lain, hanya mereka yang tahu.
Jadi, mau direkomendasikan apa tentang Okezone.com ini?
Okezone.com menjadi portal berita rujukan pasangan Anis-Sandi. Sebab di sana, berita kegiatan kampanye pasangan 90% lebih dari seluruh berita pilkada DKI. Maka bagi pendukung Anis-Sandi, kunjungi Okezone.com konten pilkada DKI, karena sudah disediakan wadah informasi untuk Anda, tapi kalau Anda mau mencari berita pilkada DKI secara menyeluruh tidak perlu mengunjungi Okezone.com.
Okezone.com bukan portal berita pilihan tentang pilkada. Sebab sudah pasti Anda tidak akan menemukan banyak hal tentang pasangan lain kecuali Anis-Sandi. Saya tidak tahu, apakah portal berita ini masih perlu Anda pertimbangkan sebagai sumber berita pilkada atau tidak?
Okezone.com seharusnya mengganti penamaan sub-konten ‘Pilkada DKI’ dengan ‘Kampanye Anies-Sandi’. Ini menjadi masuk akal dan jujur, karena memang beritanya (lagi-lagi) memuat 90% lebih tentang Anis-Sandi.
Penamaan sub-konten yang membodohi masyarakat. Sebab pilkada DKI bukan hanya tentang Anis-Sandi, melainkan keseluruhan pilkada DKI Jakarta. Kalau beritanya hanya tentang Anis-Sandi, masyarakat tidak mendapat informasi yang berimbang.
Beberapa pertanyaan penting. Kenapa portal berita seperti Okezone.com seolah-olah berpihak pada salah satu pasangan, sementara jelas bahwa Okezone.com merupakan portal berita nasional? Ini bukan tuduhan soal suka atau tidak, tetapi konsekuensi logis dari berita pilkada DKI yang disajikan Okezone.com. Apakah menurut Okezone.com tidak ada berita yang pantas dimuat tentang pasangan lain? Apakah mungkin portal berita sekelas Okezone.com berpihak dalam memberitakan peristiwa yang terjadi di negeri ini, berpihak ke siapa? Silakan Anda jawab sendiri.
Sibuk amat urusin Okezone.com, ada kepentingan apa? Kepentingan peduli demokrasi, yang tidak bisa dimonopoli kaum ber-uang saja. Demokrasi rusak justru ketika kaum gila kekuasaan menggunakan cara cerdas dan cerdik untuk mencapai tujuannya, tapi tidak dengan cara waras. Harus diserukan lagi, “negara ini tidak berkembang, bukan karena banyak orang jahatnya, melainkan karena mayoritas orang baiknya diam”.
Pesan saya untuk media-media berita: Jangan berpihak kepada calon mana pun dalam pilkada, baik DKI maupun daerah lain, sebab itu akan mencederai demokrasi yang sedang berkembang ini. Sajikanlah peristiwa apa adanya, yang memang perlu dan penting diketahui masyarakat. Kalau bukan dari media yang terkenal masyarakat mendapat informasi akurat dan berkualitas, dari siapa lagi.
Teriring doa dan salam Indonesiaku
Portal berita sekalipun online harus tetap memiliki kode etik yang harus dipatuhi. Portal berita juga menjadi sarana publik untuk memperoleh berita yang sedang terjadi di mana pun. Sementara ini, Okezone.com tidak melanggar kode etik jurnalistik secara tegas. Misalnya Okezone.com memuat berita tentang kampanye dan pendapat pasangan Anis-Sandi tentang DKI. Adakah yang dilanggar secara tegas oleh Okezone.com? Tidak! Berita sesuai dengan fakta, bukan hoax. Portal ini juga menyajikan fakta tentang turunnya elektabilitas pasangan lain. Trus ngapain aku tulis ini yah?
Okezone.com dibayar berapa?
Justru ketika Okezone.com tidak melanggar kode etik jurnalistik, tetapi kental keberpihakan itulah yang menjadi persoalan lebih pelik. Selain keberpihakannya tidak dianggap pelanggaran, juga karena memang dikemas sedemikian rupa. Makanya saya bertanya, kenapa bisa sampai serapi itu, berapa ya?
Okezone.com bermain cantik. Mereka bisa saja berkilah bahwa tidak berpihak, tidak apa. Tetapi mereka memberitakan kegiatan kampanye pasangan cawagub no. 3 secara masif dan tidak memberitakan pasangan cawagub lain, baik pasangan no. 1 maupun pasangan no. 2, apalagi kampanye pasangan-pasangan cawagub daerah lain yang melaksanakan pilkada serentak semasif pasangan No.3. Jangankan memberitakan kegiatan kampanye pasangan lain di DKI, mereka justru memberitakan kegagalan pasangan lain, terutama no. 2, misalnya elektabilitas Ahok-Djarot yang menurun dan program petahana yang tak terukur. Tidak percaya, silakan cek ke sumber asli, biar tidak dianggap hoax.
Permainan ini semakin menarik, ketika tidak melanggar kode etik, tetapi sangat kental keberpihakannya. Jadi secara resmi, Okezone.com tidak memihak siapa pun, maka tidak ada yang salah. Tetapi ketika hanya memberitakan pasangan No. 3, apakah di sini tidak ada titik titiknya?
Ini sama dengan seorang cowok naksir cewek. Dia tidak pernah mengungkapkan kata-kata menyatakan suka, tetapi ke mana cewek itu pergi dia selalu ada. Bahkan kalau bisa dia ingin makan-minum, kerja-tidur, dan susah-senang, berada di samping cewek itu. Masakan kamu masih bertanya ke dia suka cewek itu atau tidak. Kamu nanti dikira telat mikir.
Jadi sangat tidak masuk akal dan waras bila Okezone.com tidak berpihak. Justru jika ada orang percaya bahwa Okezone.com tidak berpihak meskipun sudah saya sajikan data, maka perlu dipertanyakan kewarasannya. Apakah memang Okezone.com hanya mendapat berita tentang pasangan No. 3, dan tidak mendapatkan berita tentang pasangan lain, hanya mereka yang tahu.
Jadi, mau direkomendasikan apa tentang Okezone.com ini?
Okezone.com menjadi portal berita rujukan pasangan Anis-Sandi. Sebab di sana, berita kegiatan kampanye pasangan 90% lebih dari seluruh berita pilkada DKI. Maka bagi pendukung Anis-Sandi, kunjungi Okezone.com konten pilkada DKI, karena sudah disediakan wadah informasi untuk Anda, tapi kalau Anda mau mencari berita pilkada DKI secara menyeluruh tidak perlu mengunjungi Okezone.com.
Okezone.com bukan portal berita pilihan tentang pilkada. Sebab sudah pasti Anda tidak akan menemukan banyak hal tentang pasangan lain kecuali Anis-Sandi. Saya tidak tahu, apakah portal berita ini masih perlu Anda pertimbangkan sebagai sumber berita pilkada atau tidak?
Okezone.com seharusnya mengganti penamaan sub-konten ‘Pilkada DKI’ dengan ‘Kampanye Anies-Sandi’. Ini menjadi masuk akal dan jujur, karena memang beritanya (lagi-lagi) memuat 90% lebih tentang Anis-Sandi.
Penamaan sub-konten yang membodohi masyarakat. Sebab pilkada DKI bukan hanya tentang Anis-Sandi, melainkan keseluruhan pilkada DKI Jakarta. Kalau beritanya hanya tentang Anis-Sandi, masyarakat tidak mendapat informasi yang berimbang.
Beberapa pertanyaan penting. Kenapa portal berita seperti Okezone.com seolah-olah berpihak pada salah satu pasangan, sementara jelas bahwa Okezone.com merupakan portal berita nasional? Ini bukan tuduhan soal suka atau tidak, tetapi konsekuensi logis dari berita pilkada DKI yang disajikan Okezone.com. Apakah menurut Okezone.com tidak ada berita yang pantas dimuat tentang pasangan lain? Apakah mungkin portal berita sekelas Okezone.com berpihak dalam memberitakan peristiwa yang terjadi di negeri ini, berpihak ke siapa? Silakan Anda jawab sendiri.
Sibuk amat urusin Okezone.com, ada kepentingan apa? Kepentingan peduli demokrasi, yang tidak bisa dimonopoli kaum ber-uang saja. Demokrasi rusak justru ketika kaum gila kekuasaan menggunakan cara cerdas dan cerdik untuk mencapai tujuannya, tapi tidak dengan cara waras. Harus diserukan lagi, “negara ini tidak berkembang, bukan karena banyak orang jahatnya, melainkan karena mayoritas orang baiknya diam”.
Pesan saya untuk media-media berita: Jangan berpihak kepada calon mana pun dalam pilkada, baik DKI maupun daerah lain, sebab itu akan mencederai demokrasi yang sedang berkembang ini. Sajikanlah peristiwa apa adanya, yang memang perlu dan penting diketahui masyarakat. Kalau bukan dari media yang terkenal masyarakat mendapat informasi akurat dan berkualitas, dari siapa lagi.
Teriring doa dan salam Indonesiaku
0 Response to "Okezone.com: Berapa dibayar Anis-Sandi? (Analisis)"
Posting Komentar