loading...
Debat kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI kedua akan digelar hari Jumat 27 Januari 2017. Para calon sibuk untuk mempersiapkan materi-materi yang akan presentasikan dalam debat yang dimoderatori oleh Tina Talisa tersebut.
Seperti Cagub nomor urut tiga, Anies Baswedan yang mengaku rutin berdiskusi dengan para dewan pakar dari berbagai perguruan tinggi. Dalam diskusi tersebut Anies mengaku hanya memperbarui data yang dimilikinya.
"Kalau saya melihat begini, penyegaran data penyegaran atas masalah itu sebelum debat saya selalu sampaikan. Debat itu berpikir logis ngerti struktur menyelesaikan masalah," ujar Anies saat ditemui di kawasan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (25/1).
Anies menilai penyegaran dan penguasaan data-data jelang debat diperlukan untuk antisipasi pertanyaan panelis. Anies menyindir, pemimpin harus mampu berpikir logis saat diuji. Karena jika cuma uji hafalan dampaknya terlihat tak menguasai materi.
"Karena memang bukan hafalan, bukan uji hafalan tapi uji berpikir logis. Kalau enggak ngerti persoalan enggak bisa mikir benar," sambung Anies.
Untuk diketahui, sejumlah pihak menilai gaya debat Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlalu menghapal saat menyampaikan visi dan misinya serta gagasannya dalam debat terbuka pada Jumat, (13/1) malam. Namun, Agus membantah bahwa gayanya hanya hapalan semata.
"Itu adalah komentar orang yang merasa kalah dalam debat tadi malam," ujar Agus saat blusukan di Jakarta, Sabtu (14/1).
Sindiran kubu Anies ke Agus juga datang dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani menyebut Anies-Sandi tidak menjanjikan hal berlebihan seperti rumah apung, melainkan sesuatu dirasa masuk akal dan sesuai dengan kondisi masyarakat Jakarta.
"Kami tidak menjanjikan muluk-muluk terhadap masyarakat Jakarta. Kami hanya menjanjikan sesuatu yang realistis dan mampu dikerjakan," ujar Muzani.
Rumah apung yang digagas oleh Agus Yudhoyono menjadi viral dan hingga kini belum diketahui cara Agus mewujudkan hal itu.
Seperti Cagub nomor urut tiga, Anies Baswedan yang mengaku rutin berdiskusi dengan para dewan pakar dari berbagai perguruan tinggi. Dalam diskusi tersebut Anies mengaku hanya memperbarui data yang dimilikinya.
"Kalau saya melihat begini, penyegaran data penyegaran atas masalah itu sebelum debat saya selalu sampaikan. Debat itu berpikir logis ngerti struktur menyelesaikan masalah," ujar Anies saat ditemui di kawasan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (25/1).
Anies menilai penyegaran dan penguasaan data-data jelang debat diperlukan untuk antisipasi pertanyaan panelis. Anies menyindir, pemimpin harus mampu berpikir logis saat diuji. Karena jika cuma uji hafalan dampaknya terlihat tak menguasai materi.
"Karena memang bukan hafalan, bukan uji hafalan tapi uji berpikir logis. Kalau enggak ngerti persoalan enggak bisa mikir benar," sambung Anies.
Untuk diketahui, sejumlah pihak menilai gaya debat Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlalu menghapal saat menyampaikan visi dan misinya serta gagasannya dalam debat terbuka pada Jumat, (13/1) malam. Namun, Agus membantah bahwa gayanya hanya hapalan semata.
"Itu adalah komentar orang yang merasa kalah dalam debat tadi malam," ujar Agus saat blusukan di Jakarta, Sabtu (14/1).
Sindiran kubu Anies ke Agus juga datang dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani menyebut Anies-Sandi tidak menjanjikan hal berlebihan seperti rumah apung, melainkan sesuatu dirasa masuk akal dan sesuai dengan kondisi masyarakat Jakarta.
"Kami tidak menjanjikan muluk-muluk terhadap masyarakat Jakarta. Kami hanya menjanjikan sesuatu yang realistis dan mampu dikerjakan," ujar Muzani.
Rumah apung yang digagas oleh Agus Yudhoyono menjadi viral dan hingga kini belum diketahui cara Agus mewujudkan hal itu.
0 Response to "Sindiran telak kubu Anies ke Agus jelang debat kandidat"
Posting Komentar