loading...
Saya yakin Raja Salman seorang yang sangat beretika. Dia akan sangat sadar bahwa setiap komentarnya terhadap perpolitikan suatu negara Islam atau negara dengan mayoritas penduduk Muslim akan mempengaruhi perkembangan dan perubahan mata angin perpolitikan negara yang bersangkutan.
Saya hanya memetakan agenda kunjungan beliau ke negara-negara Asia.
Beliau memulai kunjungannya ke Negeri Jiran Malaysia, lalu ke Indonesia, berlanjut ke Brunai Darussalam, lalu ke Jepang, singgah di Negeri Tirai Bambu, berlanjut ke Kepulauan Maldives dan berakhir di Jordania. Rangkaian kunjungan tersebut adalah until beret dungeon para Pemimpin Negara until membicarakan hubungan kerjasama bilateral mengenai common issues yang tread back secara regional maupun internasional.
Namun dari sekian banyak kunjungan, masa tinggal di Indonesia adalah yang paling lama, yaitu 9 hari mulai dari tanggal 1 Maret sampai dengan 9 Maret. Beliau dan rombongan akan menyempatkan diri untuk berlibur di Bali.
Ahok Menistakan Agama?
Tidak adanya kesempatan bagi pihak FPI untuk bertemu dan menyuarakan versi mereka tentang perkara penistaan agama kepada Raja Diraja adalah sebuah kerugian besar.
Ulama Mesir Syekh Mustafa Amr Wardani yang gagal menjadi Saksi Ahli pada gelar perkara kasus Penistaan Agama
Masih segar dalam ingatan bagaimana murkanya seorang Rizieq Shihab ketika seorang Ulama Mesir yang dengan kerelaan pribadinya datang ke Indonesia untuk menjadi saksi ahli dalam gelar perkara kasus dugaan penistaan agama dan pendapat netralnya cenderung mengatakan bahwa Ahok tidak menistakan agama. FPI dengan segala cara dan dalihnya berhasil mengusir sang Ulama kembali ke negara asalnya.
Saya yakin ketika pihak Kerajaan memantau semua berita tentang prestasi-prestasi Gubernur DKI Jakarta, kasus Penistaan Agama yang sedang membelitnya pun tidak akan luput dari pantauan Sang Raja.
Aksi Bela Agama 411 dan 212 cukup menggegerkan dunia. Dan ketika difoto dari atas, pemandangannya hampir menyaingin pemandangan umat yang sedang bertawaf di Ka’bah.
Kalau misalnya pertanyaan yang sama diajukan pada Baginda Raja Salman, setelah kita beri kesempatan beliau menonton video yang berdurasi 1 jam 45 menit, lalu menghadiahinya sebuah buku karya Ahok yang berjudul “Merubah Indonesia” dimana pada halaman 40 terdapat kalimat yang mencolek satu ayat Al Quran, kira-kira apa pendapat beliau?
Anda murni saya ajak berfantasi, berandai-andai. Jujur saja, saya jengah melihat semua Saksi yang diajukan sampai hari ini tidak ada yang berkualitas. Para Saksi Ahli tidak maksimal mendemonstrasikan keahliannya tapi malah memperlihatkan kedangkalan ilmu dan keberpihakannya.
Mungkinkah pendapat Raja Salma akan sama dengan pendapat Ulama Mesir Syekh Mustafa Amr Wardani? Kalau pendapatnya berbeda dan menurut beliau, “Iya kata-kata dipidato Ahok itu adalah sebuah pengungkapan menistakan agama”, artinya sidang dilanjutkan. Tapi kalau pendapat beliau sama dengan pendapat Ulama Mesir Syekh Mustafa Amr Wardani, akankan semua pelapor mencabut laporannya dan MUI membatalkan Fatwanya? Lalu Ahok terbebas dari kursi pesakitan di persidangan dan melenggang bebas?
Apa kira-kira manuver mereka untuk membantah pendapat Sang Raja Yang Mulia?
Ke Bali Lalu Ke Cina
Ada dua hal yang menarik yang kalau kita kaitkan dengan apa yang selalu digaungkan oleh penduduk planet tetangga kita yaitu penduduk Bumi Datar. Yaitu Bali dan negara Cina.
Raja Arab Saudi juga memegang jabatan penting untuk kalangan Muslim di dunia, beliau adalah Penjaga Dua Kota Suci bagi umat Islam di dunia. Sementara Negara Arab Saudi sendiri menjadi barometer ajaran Islam di dunia disusul Negara Mesir yang selalu menjadi tujuan setiap Muslim untuk menggali Ilmu Agama Islam.
Lalu mungkinkah, Sang Raja yang salah karena memutuskan berlibur di pulau yang penuh dengan berhala? Kemudian akan merangkul Cina yang begitu diharamkan oleh umat Islam Bumi Datar sampai-sampai mereka disetarakan dengan seekor binatang haram?
Ini dua jahitan telak buat mulut-mulut Penduduk Bumi Datar.
Wahai media kotoran babi berhentilah kau meracuni pembaca beritamu
BalasHapusWahai media kotoran babi berhentilah kau meracuni pembaca beritamu
BalasHapusParah ni media ini.. knpa dibiarin ya?
BalasHapus