loading...
Mungkin kita mengira bukan persoalan yang sulit untuk menangkap Rizieq. Rizieq jelas posisinya di Arab, kasusnya pun sudah jelas. Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka. Kelihatannya tidak ada alasan sulit untuk polisi menangkap Rizieq. Namun saya mempunyai analisis yang lain.
Polisi memang terlihat seperti sulit menangkap Rizieq. Saya menduga karena memang Rizieq bukan orang sembarangan. Rizieq secara personal dan FPI bisa dikesampingkan kekuatannya. Namun ternyata Rizieq tidak sendiri. Ada kekuatan-kekuatan yang tidak bisa disepelekan di belakang Rizieq.
Rizieq saya kira hanyalah alat yang dimanfaatkan hanya untuk kepentingan politik. Rizieq hanyalah kulit paling luar bagi kekuatan yang lebih besar dibelakangnya. Dengan kemampuan menghasut serta memprovokasi, Rizieq menjadi komoditas yang laris untuk memuluskan hajat politik.
Pilkada DKI menjadi bukti sahih bagaimana Rizieq mampu memuluskan jalan Anies menuju kursi gubernur. Orang-orang yang menginginkan Ahok terjegal tiba-tiba menjadi religius dan bergabung dengan Rizieq. Padahal, sebelum ada Pilkada DKI, mereka mungkin adalah kelompok yang benci dengan tindakan FPI.
Tapi demi kepentingan politik, lawan bisa jadi kawan, dan kawan bisa jadi lawan. Kekuatan Rizieq memang tidak seberapa. Tapi di belakang Rizieq ada kekuatan yang tidak bisa disepelekan. Siapa kekuatan dibalik Rizieq?
Sebenarnya bukan sesuatu yang sulit untuk menebak siapa kekuatan dibalik Rizieq. Kita bisa melihat siapa saja yang melontarkan nyinyiran kepada pemerintah setelah Rizieq dijadikan sebagai tersangka. Mereka itulah kekuatan dibalik Rizieq. Mereka mungkin akan menggunakan dalih kemanusiaan untuk membela Rizieq.
Kaburnya Rizieq ke Arab ternyata mampu menarik para tokoh-tokoh politik di Indonesia. Amien Rais sampai harus menemui Rizieq di Arab meskipun dalihnya akan melaksanakan umroh. Namun saya yakin, ada niatan juga untuk menemui Rizieq.
Tidak hanya Amien Rais, Rizieq juga mampu membuat politikus PKS menemuinya di Arab. Simak informasi berikut.
Selama di tanah suci, Rizieq dikabarkan memiliki jadwal yang padat. Salah satunya bertemu dengan politisi dan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam foto yang diterima merdeka.com, tampak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufrie, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini pose bersama Rizieq.
Dalam foto itu, Salim Segaf tampak tengah berbincang empat mata serius dengan Rizieq di sebuah kamar hotel. Keduanya tampak akrab, bahkan saling berpegang tangan. Pertemuan itu dibenarkan oleh pengacara Rizieq, Sugito.
“Habib Rizieq Syihab dan PKS sepakat jaga NKRI dalam naungan Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” tulis Sugito dalam pesan singkatnya, Kamis (15/6).
Sugito tak menjelaskan detail kapan foto itu diambil serta dimana lokasi pertemuan antara Rizieq dengan petinggi PKS. Pertemuan itu mengundang respons dari PKS. Salah satunya Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.
Politisi PKS yang bertemu Rizieq itu dikabarkan sedang melakukan perjalanan umroh di bulan Ramadan. Perjalanan umroh juga diikuti Sekretaris Fraksi PKS Sukamta. Menurut Hidayat, pertemuan petinggi PKS dengan Rizieq hanya sebuah kebetulan. Sebab, tidak ada rencana petinggi PKS bertemu dengan Rizieq. Mengingat waktu umroh di bulan Ramadan sangat terbatas. Menurutnya, kebetulan saja Rizieq tengah berada di Mekah.
“Kalau mereka kebetulan ketemu itu satu hal yang tak bisa dihindarkan. Dalam artian Mekah enggak terlalu besar, kalau orang tawaf kan bisa ketemu dengan siapapun. Kami tidak mendapat informasi kalau mereka akan ketemu Habib Rizieq dan sebagainya,” ujar Hidayat
Dia kembali menegaskan, pertemuan tersebut tidak secara sengaja dilakukan. Bisa saja karena mereka berada di hotel yang sama. Sebab semua kemungkinan bisa terjadi karena mereka sama-sama tengah menjalankan ibadah umroh.
“Mungkin juga kebetulan mereka satu hotel karena memang kondisi semacam itu bisa terjadi,” imbuh Hidayat.
Boleh saja Hidayat Nur Wahid mengatakan pertemuan antara PKS dan Rizieq adalah sebuah kebetulan. Namun hal tersebut sangat tipis kemungkinannya. Saya kira seluruh Indonesia sudah tahu keberadaan Rizieq dimana, begitu pun PKS. Hampir mustahil pertemuan PKS dan Rizieq adalah sebuah kebetulan, apalagi Arab Saudi adalah negara yang sangat luas.
Saya kira datangnya Amien Rais dan PKS berkunjung ke Arab karena memang ingin memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada Rizieq. Hidup di Arab terhitung mahal apalagi dalam jangka waktu yang lama. Saya menduga memang ada yang mendanai Rizieq tinggal di Arab.
Amien Rais, PKS, dan Rizieq adalah satu geng. Kekuatan Amien Rais dan PKS tidak bisa disepelakan begitu saja. Mereka adalah politikus yang licin. Kita bisa lihat bagaimana dengan liciknya Amien Rais berhasil melengserkan Gus Dur. Kekuatan ini yang mungkin telah disadari oleh polisi sehingga sampai sekarang belum mampu membawa Rizieq.
Saya menduga memang ada yang membantu urusan Rizieq di Arab sehingga sampai sekarang Rizieq masih bergerak bebas di Arab. Terlebih, terdengar kabar dengan mudahnya Rizieq sudah memperpanjang visanya. Saya menduga ada pihak-pihak dibalik layar yang ikut andil dalam proses kaburny Rizieq ke Arab.
0 Response to "HEBOH!!! Ini Kekuatan Di Belakang Rizieq Yang Membuatnya Susah Ditangkap.."
Posting Komentar