loading...
Sekedar refresh ingatan, Ahok sekarang sudah menjalani hukuman di penjara selama 4 bulan. Tak terasa bukan? Jika sudah menjalani 2/3 masa hukuman atau sekitar 16 bulan penjara dari total 2 tahun, maka Ahok memenuhi syarat untuk bebas bersyarat, belum lagi remisi sana sini. Maka sesuai perhitungan kasar, kita akan melihat kembali Ahok setahun dari sekarang atau pada Agustus 2018.
Kembali lagi ke video tersebut. Tampak sejumlah jemaah haji berseru ke arah kamera. Salah satu jemaah mengatakan, “Semangat Pak Ahok. I love you Pak Ahok.”
Yang lainnya mengatakan, “Saya berdoa untuk Pak Ahok. Semoga segera keluar. Izinkan Ya Allah, Ya Robbi.”
Yang lainnya berseru, “Moga cepat keluar pak, kami menunggu pak, semoga dapat Hidayah. Pak Ahok semangat yah!”
Dan ada satu yang mengejutkan, di mana terdengar seruan, “Calon presiden! calon presiden!”
Sekarang kita lihat nasib Ahok pasca di penjara. Jika kita menggunakan logika umum seharusnya Ahok sudah game over, kan? Karir politiknya pun diperkirakan sudah tamat. Kata siapa? Setahu saya bukan Tuhan yang ngomong langsung jadi apa pun bisa terjadi apalagi politik Indonesia sangat luwes bak belut licin. Tak ada yang pasti. Tapi entah mengapa saya melihat sebaliknya.
Ini bukan berdasarkan asumsi, feeling, insting atau fanatisme buta ala kaum sebelah. Mari saya berikan beberapa faktanya. Coba jawab, tokoh mana yang sudah dipenjara tapi namanya makin berkibar? Bisa dihitung pakai jari. Biasanya kalau sudah di penjara, namanya sudah jelek, tapi Ahok adalah anomali. Beberapa hari setelah di penjara, banyak aksi lilin di berbagai tempat di seluruh Indonesia.
Fakta lainnya adalah Ahok makin meroket namanya bukan hanya secara nasional, tapi juga secara Internasional. Bahkan banyak media luar yang menyayangkan hukuman 2 tahun penjara terhadap Ahok yang dinilai terlalu berlebihan. Ini tentu saja mengundang simpati yang luar biasa dari masyarakat internasional. Ahok dianggap sebagai simbol perjuangan melawan intoleransi yang marak terjadi di negara ini.
Fakta lainnya adalah banyaknya surat yang dikirimkan para pendukung, penggemar atau pun orang lain kepada Ahok. Kabarnya saking banyaknya surat-surat yang masuk membuat Ahok mudah menjalani hari-harinya di penjara. Maksudnya tidak bosan karena banyak kerjaan. Salah satunya membalas surat. Kabarnya Ahok juga sedang menulis buku. Kalau bukunya terbit sudah hampir 100% best seller laku keras bak kacang goreng.
Yang paling menarik perhatian saya adalah calon presiden yang disematkan beberapa orang kepada Ahok. Saya sudah beberapa kali mendengarkan ini. Sebenarnya wacana ini sangat menarik karena para kaum sumbu pendek dan yang paling bahagia dengan dipenjaranya Ahok pasti akan kejang-kejang jika Ahok benar-benar didorong untuk maju pilpres. Sebenarnya ini imajinasi yang sangat liar, tapi bukan mustahil.
Bayangkan kalau orang-orang yang selama ini bermimpi menjebloskan Ahok ke penjara agar karirnya tamat ternyata kena sakit jantung mendengar Ahok digaung-gaungkan sebagai calon presiden. Akan ada stres dan kesurupan massal. Ahok makin ke sini makin terkenal. Namanya makin berkibar. Masuk ke penjara bukan berarti tamat. Buktinya banyak orang masih setia menantinya. Ini bukti kalau Ahok punya banyak pendukung setia yang terus menunggu.
Nama Ahok sudah menjadi semacam brand yang sudah mendunia. Sekarang tinggal dianya mau bagaimana. Sempat terlontar olehnya kalau dirinya takkan lagi terlibat dalam dunia politik, ingin menjadi pembicara atau berbisnis. Tapi bisa jadi seiring berlalunya waktu, rencana tetap bisa berubah. Tidak percaya?
Masih ingat awalnya Ahok komitmen maju independen, tapi berubah pikiran dan memilih maju lewat parpol. Tergantung sikon saat itu. That’s why kalau sikonnya sangat mendukung, saya tak terkejut bila darah politiknya berdesir dan dia kembali turun gunung. Ini yang sangat tidak diharapkan oleh pihak sebelah. Alih-alih mau matikan, eh malah bangkit dan makin bersinar. Benar-benar mereka salah langkah.
Banyak yang prediksi Ahok tak bisa lagi berkarir di politik. Kurang tepat. Ahok bukan tidak bisa, tapi tergantung apakah dia mau atau tidak. Itu saja kuncinya. Mungkin ada yang pesimis, sewaktu pilkada DKI Jakarta saja rusuh, apalagi Ahok calonkan jadi presiden. Nah, kan sudah saya bilang kasus Saracen adalah momentum tepat. Terkuaknya kasus Saracen, membuat saya yakin inilah yang bikin masyarakat terpecah belah.
Itulah mengapa pemerintah harus berani ambil tindakan tegas, bila perlu bumihanguskan aktor intelektualnya. Bila akarnya sudah dicabut dan dibuang, dan kalau pun ada penolakan terhadap Ahok, tidak akan sesinting saat pilkada DKI Jakarta. Yang tukang bakar suasana ini yang harusnya dibakar. Makanya bila Saracen dan sindikat lainnya sudah berhasil dibereskan, maka situasi politik akan lebih kondusif.
Takutnya sih dengan sikon seperti itu, Ahok kembali gatal untuk kembali ke politik. Momentumnya ada. Ahok adalah anomali, terkadang melawan logika dan prediksi kita. Mungkin kita berpikir A, tapi kalau sikon mendukung, Tuhan mendukung dan Ahoknya pun tak menolak, segalanya bisa berubah. Saya hanya percaya satu hal, mereka yang telah memenjarakan Ahok telah melakukan satu kesalahan besar. Mereka berusaha mengikis batu intan supaya batunya rusak, tapi nyatanya batu tersebut malah jadi berlian berkilau. Dalam hal ini, Ahok adalah intan yang sedang bertransformasi jadi berlian.
Bagaimana menurut Anda?
0 Response to "Merinding! Jemaah Haji Indonesia Berdoa Untuk Ahok, Bahkan Ada Yang Serukan Ahok Calon Presiden"
Posting Komentar