loading...

MAHFUD MD : SAYA TIDAK AKAN DATANG KE REUNI 212, KARENA SAYA TIDAK PERNAH BER-UNI- DI SANA

loading...





Pesona Prof. Mahmud MD di Indonesia memang besar. Melalui pengetahuannya sebagai akademisi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013, Presidium KAHMI, Guru Besar FH-UII Yogya dan UGM, ketokohannya mampu mempengaruhi masyarakat Indonesia secara luas. Setiap ada masalah hukum dan tata negara di negeri ini, ucapan Mahfud MD selalu djadikan kiblat referensi orang bersikap. Mau tau bukti kecilnya? Cek saja di Indonesia Lawyer Club (ILC) kehadirannya selalu mendapat “kursi khusus” dari para pemirsa.

Pengabdian Mahfud MD bagi negara juga tak pernah surut, minimal 2 minggu sekali Ia rutin memberikan ceramah-ceramah di Kampus-kampus untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa. Entah sudah berapa mahasiswa lintas jurusan di Indonesia yang termotivasi untuk menjadi akademisi dan negarawan seperti dia. Daripada sibuk menyalahkan negara dan presiden, Ia lebih tertarik membagi-bagikan ilmunya untuk mencetak akademisi akademisi cerdas dan antikorupsi.

Nah, rupa-rupanya ketokohan Mahfud MD ini juga menarik para Alumni 212 untuk berhasrat merekrutnya menjadi bagian dari gerakan tersebut. Jika bukan aktor politik, minimal simpatisan reuni 212. Demi legitimasi atas acara reuni 212, tanpa mengaca terlebih dahulu mereka berani meminang Mahfud MD. Apakah Mahfud MD menerima ajakan alumni 212 tersebut?

Ya, Mahfud MD menerima ajakan gabung aksi reuni 212, dengan syarat jika beliau sudah gila. Hehehe.Tentu saja mimpi alumni mengajaknya bergabung ditolak tegas dengan nada satire yang sangat elegan. Cerita tentang penolakan Mahfud MD bergabung dengan acara reuni 212 yang diselenggarakan hari ini terpantau jelas dari akun tweeternya@mohmahfudmd.

Sebuah akun bernama @IriantoSiswant1 membuat pernyataan spekulasi :“semoga kedatangan Pak Mahfud menjadikan umat Islam bersatu. Ayo ormas Islam berkumpullah demi agama Allah…@mohmahfudmd. Sepuluh jam kemudian, diketahui Mahfud MD mereplay cuitan tersebut: “Ke mana? Itu Jawaban saya tadi, Insyaallah akan datang ke UGM. Saya takkan datang ke Reuni 212 karena saya tak pernah ber-“uni” di sana. Masak akan ber-reuni?"

Sebelumnya Mahfud MD juga menjawab ajakan menghadiri acara reuni 212. Sebuah akun @bestary_gamawan dengan cuitan hasutannya di tweeter : “keren pak mahfud,membela agama itu penting”. Lagi-lagi dijawab dengan tegas: “Ya, saya akan datang ke UGM untuk dialog tentang integritas dalam penegakan hukum. Kalau itu dianggap bagian dari membela ajaran agama, bagus juga.” Mendapati jawaban semacam itu, tentu saja simpatisan alumni 212 patah hati.

Mendengar penolakan yang mengecewakan dari Mahfud MD, salah satu simpatisan alumni 212 dengan akun @freddyc-nugroho menyatakan kekesalannya : "Datang Alhamdulilah, nggak datang silahkan.. yang penting jangan komen yang enggak-enggak, tetep semangat sudra kaum muslimin, Allahu Akbar.*”

Saya ngakak mendengar cuitan mereka yang menyatakan “ jangan komen "yang enggak-enggak.” Justru sebaliknya, jangan mimpi yang enggak-enggak! pilihlah orang yang tepat mendukung gerakan tak berfaedah semacam reuni 212 ini jika tak mau malu ditolak.



Agaknya mereka harus lebih cerdas “memaksa” tokoh-tokoh besar yang waras untuk mendukung gerakannya. Jika standar tokoh yang diajak bergabung masih tokoh kacangan selevel Yusril Ihsa, Bachtiar Nasir, Fadli Zone, Ahmad Dhani, Eep Saifullah, Felix Siauw dan tokoh-tokoh Saracen semacam Jonruyang tak memiliki integritas buat bangsa ini, pasti sangat mudah. Mereka yang terdidik tapi masih "murah" tentu saja mudah dibeli alumni 212.

Akan tetapi, jika berani menaikkan standart dukungan tokoh sekelas Mahfud MD, siap-siap sakit hati! Karena orang-orang terdidik dan tercerahkan semacam ini tidak akan pernah mendukung aksi-aksi politis yang dipenuhi aroma SARA. Bagi mereka yang cerdas dan berkarakter mulia, gerakan semacam ini tak lebih dari penyakit masyarakat.

Itu sebabnya, Mahfud MD memilih untuk berada di sudut lain, menyingkir dari kerumunan orang-orang yang resah. Ia lebih tertarik menghadiri kegiatan yang bermanfaat di “Kampus Biru” untuk membagikan ilmunya. Sebuah akun salah calon satu peserta seminar ingin memastikan kehadiran beberapa narasumber dalam cuitannya @Joalfrds”Mudah-mudahan datang semua ya pembicara yang super pinter plus humoris-humoris ini di seminar anti korupsi dies natalis UGM 68, ditunggu”

Ajakan mahasiswa ini disambut hangat @mohmahfudmd:“Saya akan datang. Semua acara saya batalkan. UGM almamater saya, salah satu tempat meneriakkan kebenaran. Sampai ketemu 8 Desember di Kampus Biru.”

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, Mahfud MD memang dijadwalkan akan mengisi seminar nasional :”Indonesia Darurat Integritas: Respond an Tantangan”di UGM. Acara ini digelar tanggal 8 Desember 2017 dari 07.30-11.30. Ia menjadi narasumber bersama Laode M.Syarif (Komisioner KPK), Zainal A. Mochtar (Ketua PUKAT FH UGM), dan Ridwan Kamil (Walikota Bandung) dan Najwa Shihab yang diplot sebagai moderator. Acara ini digelar untuk launching jurnal pusat kajian antikorupi FH UGM.

Sekarang sudah terang bagaimana keberpihakan Mahfud MD. Terhadap penolakan bergabung dengan alumni 212 ini, Ia memang keren. Seorang akademisi memang harus berani bersikap memihak kebenaran. Mahfud MD menikmati dunia medsos hingga kicauannya selalu viral. Selain menolak gerakan aksi alumi 212, Ia juga dengan tegas membela KPK dan anti korupsi. Pantas pula penulis selalu mengidolakannya.

Bahkan, pada kasus Setya novanto, ia selalu menyinggung “Bakpao” untuk berhenti melakukan akrobat hukum. Bahkan, sikap Mahfud MD yang keras kepala membela kebenaran ini sangat mengganggu kuasa hukum Setya Novanto hingga ia diancam untuk dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik. Mundurkah Mahfud? No! iya justru menantang pengacara Novanto, Frederic Yunadi untuk melaporkannya, ia akan melapor balik ke Polisi.

Begitulah contoh negarawan, ia hadir memberi kesejukan dimasyarakat. Sikap dan tindakannya selalu bermanfaat. Bukan seperti tetangga sebelah, mengaku negarawan tapi kerjanya di DPR hanya memproduksi kalimat-kalimat sampah untuk dikonsumsi masyarakat. Maju terus Prof Mahmud MD.. orang waras selalu mendoakanmu.



0 Response to "MAHFUD MD : SAYA TIDAK AKAN DATANG KE REUNI 212, KARENA SAYA TIDAK PERNAH BER-UNI- DI SANA"

Posting Komentar