loading...

Senjata Makan Tuan!!! Akhirnya Anies Mengakui Ahok Benar

loading...







"Memang tidak ada pilihan lain, di tempat ini harus ada pelebaran," ujar Anies seusai meninjau tanggul jebol di Jatipadang, Rabu (20/12/2017) malam.

Hujan yang turun deras di Jakarta, membuat sungai Kali Pulo tidak lagi dapat menampung curahan hujan yang begitu deras, sehingga air pun meluap dan membuat tanggul di Jati Padang jebol lagi. Tak dapat dielakkan rumah-rumah warga di sekitar situ, menjadi sasaran derasnya air menerjang tempat tinggal mereka. Setiap kali hujan turun berkepanjangan menambah was-was warga di Jati Padang, karena tanggul yang disusun dari karung-karung pasir tersebut tidak mampu menahan derasnya arus sungai Kali Pulo. Inilah yang membuat tanggul Jati Padang beberapa kali jebol meski sudah diperbaiki.


Akar dari meluapnya sungai Kali Pulo ternyata terjadinya penyempitan sungai yang membuat Kali Pulo tidak sanggup menampung debit air yang begitu besar. Penyempitan sungai bukan salah satu sebab, tetapi masih ada rumah-rumah warga yang didirikan di atas sungai Kali Pulo sehingga menutupi sungai Kali Pulo secara keseluruhan dan tak dapat lagi mengalirkan air. Inilah yang menyebabkan air Kali Pulo merembes ke area perumahan warga dan membuat tanggul Jati Padang jebol beberapa kali.

Sejak semula, semasa kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok sudah menekankan bahwa untuk mencegah banjir di Jakarta, rumah-rumah warga yang berdiri di atas sungai atau pun di bantaran sungai harus dipindahkan. Tidak ada cara lain. Karena untuk melebarkan sungai yang ada, mau tidak mau rumah-rumah warga yang ada di bantaran sungai harus dibongkar, barulah sungai tersebut dapat dilebarkan.


Tetapi pernyataan Ahok ini sempat mendapat kritikan dari Anies Baswedan. Kala itu Anies dengan sangat yakin bahwa untuk menormalisasi sungai tidak perlu mengorbankan rumah warga yang ada di bantaran sungai. Ada cara lain yang lebih efektif untuk mengatasi banjir di Jakarta, yaitu membuat lubang-lubang vertikal yang dapat menyerap air hujan. Tentu saja jualan Anies ini segera mendapatkan atensi dari pemilik rumah-rumah di bantaran sungai. Seketika itu mereka menyatakan mendukung Anies menjadi gubernur DKI Jakarta dan meninggalkan Ahok yang suka menggusur rumah warga.



Ahok yang sudah mengkaji permasalahan banjir di Jakarta, tentu paham bahwa untuk mengatasi banjir di Jakarta salah satunya adalah dengan cara normalisasi sungai yang ada di Jakarta yang kian hari kian sempit dan dangkal. Jadi bagaimana pun juga untuk menampung air hujan serta limpahan air dari kawasan Bogor, perlu sungai yang dapat menampung debit air yang tinggi. Salah satunya adalah normalisasi sungai yang sempit dan dangkal kembali pada keadaan semula, yang lebih lebar dan dalam.

Apa yang telah dipaparkan oleh Ahok ini menjadi tertawaan Anies Baswedan ketika pada acara debat kampanye Pilgub DKI beberapa waktu lalu. Menurut Anies masih banyak cara selain menggusur rumah warga untuk normalisasi sungai.

Tetapi sekarang, setelah Anies menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan terjun langsung ke daerah terdampak bencana banjir seperti kawasan Jati Padang, membuat Anies sadar bahwa tak ada cara lain selain harus ‘naturalisasi’ sungai dan tak cukup hanya normalisasi saja. Naturalisasi menurut Anies mungkin mempunyai arti kembalikan sungai secara alamiah, bukan begitu ya? Saya sendiri juga kurang mengerti, karena selama ini saya hanya tahu kalau naturalisasi itu hanya berkenaan dengan warga negara. Misalnya ada pemain sepakbola asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia, maka mereka akan dinaturalisasi. Tapi kalau sungai, saya belum mendengar ada istilah naturalisasi.

Dan naturalisasi cara Anies pun harus mengorbankan rumah warga. Rumah warga yang ada di atas Kali Pulo dan di sekitarnya terpaksa harus disingkirkan demi untuk melebarkan sungai Kali Pulo. Dan juga untuk memperlancar arus sungai yang semula ditutupi oleh rumah warga.

Jika ini solusi yang diambil oleh Anies Baswedan, lalu apa bedanya dengan solusi yang disampaikan oleh Ahok beberapa waktu lalu dan yang menjadi kritikan oleh Anies Baswedan? Seharusnya Anies Baswedan malu jika kebijakan yang diambilnya justru sama dengan kebijakan Ahok yang dikritiknya saat itu. Tapi masalahnya apakah Anies punya rasa malu?

Bukan begitu kura-kura?



0 Response to "Senjata Makan Tuan!!! Akhirnya Anies Mengakui Ahok Benar"

Posting Komentar