loading...

Gagal Boikot Facebook Eh Sekarang Demo Mohon-mohon Pada Facebook? Kerja dan Tirulah China Jika Mau Boikot FB

loading...



SEWORD.COM - Jika melihat gelagat dan pola fikir FPI serta yang sealiran itu saya senyum-senyum sendiri, meskipun ketika melihat tindakannya lumayan menakutkan jika kita ingin mengkritiknya. Bagaimana tidak, jika mengkritik, maka bisa saja mereka marah-marah dan bisa melakukan persekusi kepada yang mengkritik. Itulah kesan yang saya ambil, mereka anti kritik. Sedangkan ormas yang baik itu adalah ormas yang tidak anti kritik. Karena dengan kritik kita dapat memperbaiki diri. Kecuali jika ormas itu merupakan gerakan radikalisme, jadi tidak perlu kritik untuk membangun diri menjadi lebih baik, karena namanya gerakan radikalisme itu digunakan sebagai senjata, jadi tidak boleh berfikir bebas.


Salah satu gelagat lucunya adalah dengan mewacanakan boikot produk Facebook, Google dan produk yang dianggap buatan kafir. Andalan FPI dan pendukungnya memang sangat senang melakukan boikot terhadpa produk-produk yang dianggap menentang dan tidak menguntungkan kelompok mereka. Itulah sebabnya, orang cerdas yang dekat dengan FPI bisa memanfaatkan situasi ini. Karena jika memboikot sesuatu, pasti akan direkomendasikan produk pengganti, peluang bisnis yang mantap bukan? Dan benar, FPI mencoba mempromosikan pengganti Facebook, Google dan WA yang akan diboikotnya.

Contoh lainnya, mereka yang satu pikiran dengan FPI juga pernah menyerukan untuk memboikot toko retail yang dianggap bukan milik pribumi dan menggantikannya dengan retail 212 yang tujuan mengangkat perekonomian warga pribumi. Padahal pada kenyataannya, di toko-toko yang dianggap bukan milik pribumi tersebut juga memperkerjakan masyarakat setempat. Ngomong-ngomong tentang pribumi non pribumi, kita sepert kembali di zaman primitif jahiliah barbar saja ya, karena memandang manusia bukan karena manusia, tetapi karena SARA. Pemikiran seperti itu saya fikir lebih buruk dari binatang ya? Sebab babi sama babi saja tidak saling membenci, ini manusia sama manusia kok saling benci, hehe.



Kembali kepada urusan memboikot Facebook yang tidak jadi karena rekomendasi aplikasi pengganti dari FPI dianggap jauh kualitasnya. Saya sih tidak kaget, karena untuk menghasilkan produk yang baik diperlukan kerja keras, selalu berfikir tentang hal-hal yang produktif, bukan hal-hal yang tidak ada gunanya.

Kegagalan mewujudkan boikot Facebook seolah-oleh menjadi bukti ketidak berdayaan FPI dan pendukungnya menghadapi Facebook. Meskipun yang dilakukan Facebook dengan memblokir akun-akun yang dianggap menebar kebencian dan konten negatif lainnya sudah benar secara nalar. Tetapi FPI dan pendukungnya menganggap Facebook dzalim. Oleh sebab itu, karena tidak berdaya melakukan boikot terhadap Facebook, maka mereka melakukan demo terhadap Facebook, karena hanya itulah yang bisa dilakukan.




Saran saya kepada FPI dan pendukungnya, jika mereka begitu idealis dan pengen semaunya sendiri, sebaiknya mereka belajar dari negara komunis meskipun sudah tidak 100% komunis lagi seperti China. Bukan hanya facebook dan google saja yang diboikot di sana, tetapi windows pun tidak digunakan di sana. Tetapi, karena negara tersebut sudah tidak lagi mementingkan akan ideologi apa yang semestinya diusung, mau komunis atau bukan itu tidak penting, yang penting adalah bekerja sama mewujudkan perekonomian yang baik untuk bersama, upaya boikotpun berjalan lancar karena kerja keras dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing pula terhadap produk yang diboikot. Jika dulu demo-demo terkait perbedaan pilihan politik dan ideologi terjadi di sana, saat ini sudah sangat jarang atau mungkin sudah tiada lagi, karena mereka kini cenderung fokus untuk bekerja.

Karena fokus untuk bekerja dan mendukung pemerintahan, maka jangan heran jika negara Adidaya seperti Amerika memiliki ketakutan tersendiri terhadap China. Karena kerja nyata menumbuhkan perekonomian yang begitu baik di China secara garis besar. Dan soal urusan kerja, warga China sudah tidak diragukan lagi.


Oleh sebab itu, kembali kepada ungkapan yang tidak asing lagi terdengar di telinga “carilah/tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”, itu sangatlah perlu menurut saya. Jadi FPI dan yang sealiran meskinya belajar ke China. Karena urusan boikot memboikot itu gurunya adalah negara komunis seperti China. Bukan hanya China boikot memboikot juga dilakukan oleh negara komunis lainnya seperti Korea Utara. Apakah FPI mau meniru apa yang dilakukan oleh negara komunis? Menurut saya ya silakan saja, yang penting diperbaiki dulu itu sumber daya manusianya, lakukanlah hal-hal yang produktif supaya bisa menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk buatan orang yang dianggap kafir. Karena jika tidak, idealisme hanyalah omong kosong belaka.

Sumber pendukung:

https://www.jawapos.com/read/2017/12/26/177436/fpi-siap-luncurkan-tiga-aplikasi-pengganti-facebook-whatsapp-google

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3791159/tiga-aplikasi-jagoan-fpi-pengganti-whatsapp-facebook-dan-google

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180110195606-20-267992/ormas-islam-bersiap-gelar-aksi-121-di-depan-kantor-facebook

0 Response to " Gagal Boikot Facebook Eh Sekarang Demo Mohon-mohon Pada Facebook? Kerja dan Tirulah China Jika Mau Boikot FB"

Posting Komentar