loading...

Sandi: Bukan Sulap Bukan Sihir, Kemacetan Tanah Abang Menurun Signifikan

loading...




"Nah, berikutnya slide yang bukan sulap bukan sihir, tetapi kenyataan jumlah kemacetan per hari di kawasan Tanah Abang drop (menurun) signifikan. Penurunannya 58 persen di minggu pertama, drop lagi di minggu kedua," ujar Sandiaga.

Pernyataan diatas pantas direspon dengan cara tepok jidat sebanyak seratus kali. Jelas-jelas Tanah Abang kemacetannya akan menurun. Jalan itu DITUTUP. Kalau kendaraan ga bisa lewat, cemana mau macet? Memang betul logika yang dipakai sandiaga out of the box.


Pernyataan ini disampaikan Sandi saat menggelar konferensi pers kedua mengenai evaluasi penataan Tanah Abang. Warga di Tanah Abang protes jalan depan rumah mereka ditutup hingga kendaraan tidak bisa lewat. Polisi sudah protes kok jalan ditutup buat PKL.

Bukannya Sandi merespon protes, malah dia mengalihkan masalah dengan mengatakan bahwa kemacetan Tanah Abang berkurang. Ini seperti mengatakan Jakarta bebas korupsi karena Anies tidak menemukan ada yang main anggaran. Mobil ga bisa lewat ya mana bisa macet. Pikirannya ditaruh dimana sih.

Dalam data yang ditunjukkan Sandiaga, terlihat grafik kemacetan di kawasan Tanah Abang menunjukkan hasil yang fluktuatif. Meski demikian, terjadi penurunan kemacetan yang signifikan di kawasan tersebut.

Sebanyak 11.558 laporan kemacetan di aplikasi Waze terjadi pada 21 Desember 2017, atau sebelum penataan Tanah Abang. Setelah ditata, laporan kemacetan terbanyak terjadi pada 22 Desember 2017 yakni 7.189 laporan.

Selama periode 22 Desember 2017-4 Januari 2018 rata-rata terjadi penurunan jumlah laporan kemacetan sebesar 46 persen untuk weekday dan 25 persen untuk weekend dibandingkan sebelum penataan (1-21 Desember 2017)," kata Sandiaga.

Penataan Tanah Abang bertujuan agar kendaraan tidak terjebak macet akibat PKL. Entah pakai logika apa akhirnya diputuskan kendaraan tidak boleh lewat Tanah Abang dan PKL dibiarkan merajalela. Yang diuntungkan siapa? Jelas bukan warga, toh mereka ikut mampus akibat kebijakan ini. Kalau Lulung ya untung besar, toh dia ada prem... pasukan penjaga keamanan di Tanah Abang.

Sandi sama sekali tidak mengindahkan protes dari pihak warga, polisi bahkan Menteri Perhubungan.

"Preferensinya akan seperti itu (membuka jalan kembali), anti akan kami ajak diskusi Pemprov DKI," kata Budi, Menteri Perhubungan.

"Jadi nanti kami akan kumpulkan beberapa dan juga memberikan rekomendasi. Intinya jalan untuk jalan dan lokasi PKL akan dicari," ujarnya.


Sayangnya posisi Gubernur DKI memang sangat kuat. Gubernur DKI sudah setara dengan menteri, sulit untuk diganggu gugat keputusan Pemprov DKI meski membuat orang tepok jidat.

Polisi saja tidak berdaya melihat ‘kehebatan’ Anies-Sandi dalam menata Tanah Abang.

"Saya berpikir perlu ada kajian yang komprehensif tentang masalah di Tanah Abang itu," ujar Idham, Kapolda Metro Jaya

Idham telah memerintahkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra untuk mengkaji permasalahan di Tanah Abang. Dengan demikian, kepolisian bisa memberi masukan ke Pemprov DKI mengenai penataan PKL di Tanah Abang.

"Kajiannya harus bersifat akademis, sehingga kami bisa memberikan masukan yang kongkret dan utuh ke Pemda DKI, bahwa mungkin perlu ada kaji ulang atau solusi lain (penataan Tanah Abang)," kata Idham.

Polisi bahkan hanya bisa memberikan rekomendasi dan tidak bisa memaksa Pemprov DKI untuk kembali membuka jalan. Padahal jelas aturan sudah dilanggar. Yang menutup jalan adalah Pemprov DKI, kan tidak mungkin satu pemerintahan ditahan.

Bagaimana respon Sandiaga?

"Fokus kami sesuai permintaan Pak Jokowi, memberantas kemiskinan dan ketimpangan," tutur Sandiaga.

Ketimpangan gigimu! Memangnya yang hidup di Jakarta cuman PKL? Bagaimana dengan warga yang tidak bisa mengeluarkan kendaraannya akibat jalan ditutup? Bagaimana dengan supir angkot yang kehilangan trayek? Yang paling untung cuman si Lulung karena lahan kering kembali basah.

Entah kemiskinan apa yang diberantas. Yang ada miskin setoran yang hilang. Yang dulu tidak dapat setoran akhirnya kembali kaya. Mungkin ini maksud dari kata Sandi ‘memberantas kemiskinan’.

Kalau tidak punya solusi, jangan sok hebat buat kebijakan yang benar-benar gila. Yang repot bukan anda, tapi semua warga Tanah Abang. Polisi saja tidak berdaya dan cuman bisa tepok jidat. Cobalah Anies-Sandi langsung ke Tanah Abang bertanya kepada warga sana tentang kebijakan ini. Dijamin pasti dibentak, masak jalan jadi tempat PKL. Anda betul mantan menteri pendidikan? Kok kayak orang tak berpendidikan ya?




0 Response to "Sandi: Bukan Sulap Bukan Sihir, Kemacetan Tanah Abang Menurun Signifikan"

Posting Komentar