loading...

MA Tolak PK Ahok. Sudah Bisa Diduga Sejak Awal

loading...



Akhirnya keputusan MA (Mahkamah Agung) tentang PK (Peninjauan Kembali) Ahok sudah keluar alias sudah ketok palu. Hasilnya adalah MA menolak PK Ahok. Keputusan itu diambil secara bulat oleh 3 Hakim MA yang diketuai oleh Artidjo Alkostar, serta Salman Luthan dan Margiatmo sebagai anggota.

"Baru saja diketok. Sudah diputus. Hasilnya menolak. PK Ahok tidak dikabulkan majelis hakim," ujar Suhadi yang adalah juru bicara MA saat dikonfirmasi hari ini, Senin, 26 Maret 2018. Suhadi mengatakan, majelis hakim tidak mengabulkan seluruh alasan yang diajukan Ahok dalam PK tersebut. Alasan lebih rincinya, pertimbangannya seperti apa belum bisa dijelaskan Suhadi.

Seperti yang sudah pernah saya bahas dalam artikel berjudul “Ahok, Sekalipun Berat, Mari Berjuang Sampai Garis Akhir” ( https://seword.com/umum/ahok-sekalipun-berat-mari-berjuang-sampai-garis-akhir-BJ-y0QiYz ) , secara jujur sudah saya nyatakan di sana bahwa saya sendiri tak berharap banyak PK Ahok bisa dikabulkan oleh MA. Mengingat kedekatan Artidjo dengan FPI, terutama Rizieq Shihab dan cara beliau menangani kasus Jessica. Jujur kedua catatan itu membuat saya ilfil duluan. Dan akhirnya benar terbukti. MA menolak secara bulat PK Ahok.

Ahok lewat pengacaranya mengajukan PK karena menilai ada kekhilafan hakim saat memvonisnya dengan hukuman penjara dua tahun. Hakim dinilai tidak mempertimbangkan saksi ahli yang diajukan Ahok. Pengacara Ahok juga menjadikan putusan 1,5 tahun penjara kasus ujaran kebencian dengan terdakwa Buni Yani di Pengadilan Negeri Bandung sebagai rujukan.

Ya sudahlah. Apa mau dikata. Semua sudah terjadi atas seijinNYA. Yang jelas Ahok sudah berusaha dengan gigih untuk menunjukkan bahwa dirinya memang tidak berniat menghina agama manapun terutama agama Islam yang selama ini sudah jelas sangat dihormatinya.

Lagi-lagi akupun teringat pada ayat di kitab Kitab Pengkhotbah 3:16:

“Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.”

Ayat ini cukup menjadi penghiburan bagiku, ada kalanya keadilan memang seakan tak bersahabat dengan kita. Jangankan hakim yang adalah manusia biasa. Tuhanpun kerap kali kita tuding tak adil. Padahal sudah jelas Tuhan adalah pribadi yang Maha Adil seadil-adilnya. Gara-gara tekanan hidup yang begitu menghimpit, kitapun kadang tega menyalahkan Tuhan tak adil terhadap kita. Iya apa iya??? Hehehe…..

MA sudah memutuskan menolak PK Ahok. Kita sebagai warga negara Indonesia harus menerima sepenuhnya keputusan ini dengan lapang dada. Sebagaimana teladan keikhlasan yang sudah ditunjukkan Ahok sejak awal kasus ini muncul ke permukaan. Tak ada persungutan dan perbantahan yang ditunjukkan Ahok. Ahok tabah menjalani semuanya dengan ikhlas. Sikap hormat tetap Ahok tunjukkan kepada majelis hakim yang memvonisnya 2 tahun penjara.

Tak ada pekik teriakan tak terima dan sumpah serapah yang keluar dari mulut Ahok. Tak ada sikap-sikap tak pantas yang ditunjukkan Ahok dalam persidangan. Sama sekali tak ada. Ahok justru membungkuk hormat tanda penghargaan sepenuhnya pada majelis hakim yang menangani kasusnya.

Aaaaahhhh……… Lagi-lagi airmataku jatuh di bagian ini. Entah kenapa aku begitu cengeng jika menulis artikel tentang Ahok. Segala kenangan tentang sepak terjangnya selama ini terlintas lagi dalam pikiranku. Tentang semangatnya, perjuangannya, pengorbanannya, juga tentang kisah sedih hidupnya yang tampaknya belum diijinkan Tuhan untuk segera berakhir.



Tak apa Hok. Sebagaimana dirimu yakin Gusti ora sare, seperti itu jugalah keyakinanku bahwa Tuhan tak pernah tidur. Seperti ada tertulis dalam kita Mazmur 56:8 yang berbunyi:

“Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?”

Aku percaya Tuhan. Sungguh aku percaya. Tak ada air mata yang turun dengan sia-sia di hadapanmu. Air mata keikhlasan dan air mata ucapan syukur dalam segala hal, termasuk saat menghadapi masa-masa sulit harus menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan keinginan kita. Tuhanlah sumber penghiburan yang sejati. Sebab ada juga tertulis dalam kitab Yesaya 30:15


“Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."



Ayat ini juga menjadi salah satu ayat favorit Ahok yang pernah dituliskan untuk menyemangati para Ahokers. Bayangkan, orang yang terkurung dalam penjara justru yang menguatkan kita yang hidup bebas di luar penjara.

Ahok memang fenomenal. Ahok tetap bisa jadi berkat sekalipun hidup di dalam penjara. Itu jugalah yang menjadi penghiburan buatku. Emas tetaplah emas di manapun dia berada. Di penjara ataupun tidak tak ada bedanya bagiku. Ahok Sang Tjahaja Purnama itu tetap bersinar terang menerangi kegelapan dunia.

Tak masalah menunggumu bebas beberapa purnama lagi Hok. Aku akan tetap setia menanti.



0 Response to "MA Tolak PK Ahok. Sudah Bisa Diduga Sejak Awal"

Posting Komentar