SELAMATKAN NKRI! #2019GantiPresiden adalah Makar dan Kendaraan HTI Menuju Khilafah!

loading...

Kegaduhan gerakan #2019GantiPresiden sudah seharusnya ditindak! Gerakan ini jelas sebuah gerakan makar! Sebuah kedunguan mengapa meributkan deklarasi ganti presiden padahal jelas kita sudah memiliki capres dan cawapres dari kubu Jokowi melawan kubu Prabowo yang akan bertarung di pilpres 2019 nanti. Didalam KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi makar1/ma·kar/ n 1 akal busuk; tipu muslihat: segala -- nya itu sudah diketahui lawannya; 2 perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang, dan sebagainya: karena -- menghilangkan nyawa seseorang, ia dihukum; 3 perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah: ia dituduh melakukan –Dikutip dari: kkbi.web.id

Berteriak seakan menyuarakan suara rakyat dengan dalil demokrasi tetapi jelas gerakan #2109GantiPresiden adalah bentuk dari sekelompok orang yang sok tahu arti dari konstitusi dan demokratis. Bagaimana mungkin membenarkan tindakan memaksakan kehendak dan keinginan sekelompok orang untuk mengganti presiden disaat masih menjabat, terlebih ketika presiden tersebut melaksanakan tugasnya sesuai dengan undang-undang dan prosedur!


Dimana etika berpolitik dari mereka yang berteriak bahwa ini sebagai bentuk demokrasi? Demokrasi apa yang mereka maksudkan ketika mereka tidak lagi menaruh hormat kepada kepala negara sebagai pemimpin di republik ini? Apakah kita bisa menyebutnya sebagai sesuai dengan konstitusi dan demokratis ketika gerakan ini dengan jelas-jelas menunjukan perlawanan dan penolakan kepada pemerintahan yang berjalan? Apakah kita bisa membenarkan ketika tagar ganti presiden ini dengan seenaknya melakukan pembodohan terhadap rakyat, dan menggiring rakyat untuk membenci presiden sebagai kepala negara?

Gerakan yang diprakarsai oleh ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, dengan donatur terbesar Neno Warisman, dan dukungan dari Fadli Zon, Ahmad Dhani, dan Fahira Idris sudah jauh disuarakan sebelum PKS resmi memberikan dukungannya kepada Prabowo-Sandi. Pertanyaannya kenapa PKS masih saja meributkan tagar ganti presiden? Mengapa PKS tidak mengubah tagarnya menjadi #2019PrabowoPresiden?

Pengusung tagar ganti presiden jelas telah melakukan upaya mengacau dan membuat keributan yang bisa jadi karena dipicu sakit hati atau kepentingan lain. Mengingat PKS yang telah setia menemani Prabowo dan menyodorkan 9 nama sebagai cawapres tetapi gayung tak bersambut. Jangankan dipertimbangkan, dilirik pun tidak oleh Prabowo!

Dongkol dan kesal itu sudah pasti, tetapi posisi terjepit memaksa PKS mau tidak mau memberikan dukungan kepada Prabowo ketika Sandi terlihat lebih menarik hati. Apalagi Sandi tidak datang dengan tangan kosong, mahar 500M nya Sandi berhasil meluluhkan hati PKS! Duit Sandilah yang melembutkan hati PKS namun nampaknya tidak membuat PKS mengubah tagarnya!

Terlihat bahwa ini bukan lagi sekedar soal Jokowi atau Prabowo, tetapi ada skenario besar yang menumpang dibalik pilpres 2019. Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah resmi dibubarkan oleh pemerintah nampaknya sedang menunggu momentum ini. Agenda mereka jelas untuk menciptakan kerusuhan melalui gerakan #2019GantiPresiden. Sebuah kebetulan saat ini Jokowi yang menjadi presiden, tetapi sesungguhnya ini bukan mengenai Jokowi atau pun Prabowo yang nantinya akan bertarung di pilpres 2019 nanti. Fokus mereka hanya satu, mengubah sistem demokrasi di Indonesia menjadi khilafah! Ini hanya bisa diwujudkan jika Indonesia menjadi ricuh, dan terjadi kerusuhan. Saat ini kita bisa melihat sendiri orang-orang HTI yang bagaikan bom waktu sudah menempati posisi-posisi elit, mereka siap bergerak jika kerusuhan terjadi.

Sebuah video menjadi viral membuka topeng #2019GantiPresiden sesungguhnya.

Link

https://www.youtube.com/watch?v=qGXG4cud3z4

HTI bertopengkan #2019GantiPresiden karya PKS terlihat tersamarkan bersama para politisi oposisi Jokowi mereka berkoar tanpa disertai data dan bukti, nyaring tapi kosong, meneriakkan isu bangkitnya PKI, kriminalisasi ulama, turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, penguasaan asing dan aseng, dan isu-isu yang intinya hanyalah menyalahkan Jokowi dan pemerintah!

Apa yang sedang terjadi sekarang ini jelas-jelas sebagai upaya makar. Mardani dan kawanannya yang begitu terusik kepentingannya walau dengan informasi sesat terus menerus dengan liciknya mengecohkan rakyat Indonesia dengan aksi tagarnya.


Sejumlah deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa daerah mendapat penolakan. Gerakan ini jelas sebagai bentuk kampanye negatif yang akhirnya menjadi kampanye hitam menyebarkan kebencian kepada Presiden Jokowi.

"Meminjam istilah Prof Dr Jimly Asshiddiqie, gerakan politik ini adalah gerakan 'menyebar kebencian terhadap presiden yang masih menjabat'. Itu sangat potensial menuai reaksi penolakan karena Presiden Jokowi merupakan presiden yang dicintai rakyat," ucap Raja Juli Antoni (Toni), Sekjen PSI. Dikutip dari: detik.com

Bagi kelompok HTI, baik Jokowi dan Prabowo tidaklah menjadi penting, tetapi momentum kericuhan dan kegaduhan yang ditimbulkan oleh gerakan #2019GantiPresiden adalah momentum yang ditunggu mereka. Gerakan #2019GantiPresiden akan terus merongrong, memprovokasi dan mencari keributan agar terjadi kerusuhan. Kegagalan disatu kota akan menjadi bahan untuk dipelajari, dan kemudian mencari pola yang sesuai agar rakyat terpancing amarahnya dan menjatuhkan pemerintahan yang berjalan. Disaat lengah itulah HTI akan mengambil kesempatan menegakkan khilafah!

Sudah saatnya kita sebagai rakyat Indonesia yang semakin cerdas bisa mencium kebusukan dari gerakan #2019GantiPresiden yang jelas sebuah makar yang tidak lagi boleh kita biarkan! NKRI adalah harga mati untuk republik ini! Tanggungjawab kita memperjuangkan demokrasi yang berlandaskan azas Pancasila! Pembiaran terhadap makar akan menjadi peluang bagi berdirinya negara khilafah!

Baiknya setiap dari kita yang peduli akan negeri ini jangan pernah membiarkan siapapun menghancurkan NKRI, jadilah warga negara yang cerdas dalam menilai dan santun dalam bersikap!

Kayaknya mending gitu aja deh.

Sumber

Tweet