Habis Loncati Kubur Sandi “Wan Bango” Langsung Jadi Imam Shalat

loading...

Habis Loncati Kubur Sandi “Wan Bango” Langsung Jadi Imam Shalat

•  Politik 

Khilaf, minta maaf dan untuk memoles nama domain yang jadi sorotan tajam netizen, Sandi langsung jadi imam shalat dzuhur di Masjid Agung Purwakarta .. Nampaknya Santri PKS atau Ulama versi PKS ini ingin agar masyarakat bisa melupakan aksi Wan Bango-nya yang kerap membuat geleng kepala karena sikap slonong boynya yang semau gue dan seeak jidat kalau berziarah. Kalau bukan penistaan ​​yang disebut namanya, yang didekati adalah pelecehan makam atau kubur.

Sandi akhirnya disorot dengan kamera dengan jadi imam shalat sembari ditatap banyak pasang mata. Terlihatfotografer berbicara kamera sedang mengambil foto, jadi pencitraannya semakin terang. Lah apa bedanya diadakan sama pimpin shalat? Kok ditatap dan ditonton banyak orang? Begitulah kata Denny Siregar.

Sandi tampak memakai kopiah dan penampilannya meyakinkan. Dia dipotret dengan gayanya yang paling soleh agar meyakinkan pendukungnya dan lawannya bahwa dia mampu menjadi pemimpin yang religius dan punya kesalehan yang bisa dipamerkan. Pemimpi sih lebih jelas.

Sejatinya semua aksi religiusnya hanya pengalih isu semata. Sandi paham, memanfaatkan media sorotan untuk mengalihkan perhatian ke arahnya, yang bisa muncul sebagai pemimpin yang tiba-tiba tiba, mendadak soleh dan bisa mempimpin orang-orang sembahyang setelah dikecam dengan aksi yang tidak ada demen mengnjak makam dan meloncati makam yang terlanjur virus.

Ini nantinya akan menjadi pola atau patron. Kesan yang mau diangkat nanti, jika besok-besok Sandi membuat ulah aau aksi kontroversial maka akan tampil lagi dia bersikap agamis dan soleh dengan sikap menjadi imam dengan ditonton banyak mata.

Sandi pengen mendulang untung dengan meraih simpati publik, jurus basi yang kini tak laku. Agar dia ingin jadi pusat perhatian, nikmati publisitas dan sorotan media untuk melambungkannya sebagai orang-orang yang baik dalam masyarakat maupun spiritual.

Koplak sekali tampilan gaya Sandi yang membuat sensasi terus berfungsi dengan gaya dan aksi tapi lebay dan memaksakan. Akhirnya natur dia sebagai seorang yang tidak bisa merebut.

Sandi yang memiliki kepribadian dengan gaya Barat tidak cocok menjadi pemimpin baik dengan memakai balutan agamis. Dirinya yang mengenyam pendidikan Barat plus dengan gaya hidup yang sangat jelas jelas tidak memiliki pemahaman yang dekat dengan rakyat bawah dan akar rumput serta menjiwai budaya dan norma agama yang sangat kental dianut dan dipegang di Indonesia.

Jadilah Sandi menjadi pemimpin yang ibarat artis hanya melakukan tur atau melakukan perjalanan seorang wisatawan yang gagapultur dan gagap agama. Masuk ke berbagai daerah dan hanya untuk menggantikan negara yang membuat Sandi menjadi mendadak pemimpin yang kagok alias kagetan melihat gambar dna dalam masyarakat.

Masih ingat di SulBar Sandi ditolak untuk memberikan kultum. Sandi terpana dan pengurus Masjid di Sulbar dengan tegas menolaknya untuk memberikan kuliah. Penolakan itu justru menuai pujian netizen yang tak ingin mimbar di masjid dipolitisasi.

Lalu ke Sulawesi Utara penyambutannya sangat sepi, Sandi tak bisa berbuat banyak karena salah masuk kandang. Warga Sulawesi Utara masih merupakan basis kekuatan Pak Jokowi...........

Sandi hanya pemimpin penggembira alias pemandu sorak bagi Prabowo. Makanya dia tampil dengan gayanya yang asli, tak bisa ditutup-tutupi. Ini adalah gaya yang orisinil, Sandi menampilkan wajah asli yang memang sudah menjadi bawaan dan kepribadiannya.

Dengan tampilan yang merupakan ciri khasnya, Sandi terus membuat sensasi dan kehebohan tersendiri tapi tanpa makna dan esensi. Uno geser pada pusaran gaya dan aksi yang eksentrik sementara program dan kebijakan dari dirinya dna Prabowo menjadi kabur alias nggak jelas.

Makanya Bu Megawati menyentil Prabowo-Sandi karena tak paham dengan program mereka. Program Anies-Sandi merupakan program yang mengkritik plus program yang selalu menjual data yang salah dan data fiksi.

Gaya Prabowo-Sandi ini yang tak bisa memikat orang-orang akan membuat mereka menjadi gigit jari-jari dari partai koalisi pendukung mereka saja setengah hati. Setengah hati itu berarti kondisi Prabowo-Sandi makin loyo menjurus ke sontoloyo.

Efeknya Prabowo-Sandi makin terpuruk, nyungsep karena kubunya sendiri yang berdiri di dua kaki plus juga fokus ke Pileg masing-masing. Apalagi plus terbelit dengan maslaah konflik dengan SBY membuat Sandi makin mati gaya.

Sandi masih mungkin akan berduet dengan AHY tapi geser SBY kurang merestui atapun kalau AHY fotografi tapi AHY bakal tidak bisa maksimal. Demokrat lagi fokus ke Pileg begitupula PAN. Sandi makin terseok-seok dan langkah bangaunya makin menyeruduk sana-sini tak jelas.

Sumber: SEWORD 

Tweet