loading...
Survei membuktikan saat ini bahwa partai politik yang punya capres sangat diuntungkan… Suara kedua partai politik itu meningkat tajam. Sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres, suaranya menurun, anjlok. Itu realitas…
kata Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutannya dalam acara pembekalan calon legislatif DPR RI di Hotel Sultan, Jakarta Pusat (10/11).
Kejam. Jeruk makan jeruk. Semangka makan semangka. Nanas makan pete. Durian makan hati. Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya buka suara mengenai koalisinya bersama Gerindra. Berbeda dengan koalisi Jokowi di mana semua partai dapat kebaikan, di koalisi Prabowo, hanya Gerindra yang monopoli.
Suara dari partai pendukung pun satu per satu dihabisi dan dihancurkan. Tidak ada makan sama-sama. Yang makan hanya Gerindra.
Terlihat dari AHY yang dibuang, hasil ijtima ulama yang dikacangin, sampai kepada PKS yang gak dapat kursi. Semua menang Gerindra. Gerindra berhasil menguasai panggung koalisi adil dan makmur, menjadi koalisi ego dan gembul. SBY pun baper dan terharu.
SBY mengatakan dengan jelas bahwa parpol yang memiliki capres, sangat diuntungkan. Tentu ini tidak bicara mengenai Joko Widodo. Karena koalisi Joko Widodo adalah koalisi yang menang ramai-ramai, nikmat ramai-ramai dan berjuang sama-sama.
Berbeda dengan koalisi Prabowo. Yang bermain adalah uang Sandiaga. Pun kita melihat si Ferdinand dan Andi Arief dari Demokrat pun sudah mulai melempem dan tidak bisa berbuat banyak.
Mereka hanya diundang dan dibayar sebagai narasumber stasiun TV. Mereka suram. Mereka tidak bisa berbuat banyak.
PKS siap bubar dan tenggelam, Demokrat siap karatan. Gerindra terus mengikis dan menggerinda PKS dan Demokrat. PAN pun juga sudah siap habis karena sepi.
Terbukti dari film Hanum yang sepi, dan tidak bisa terima film Ahok yang ramai. Sungguh terlalu. Rhoma Irama pun hanya bisa menyanyi sedih di pojokan ruangan, dengan partai yang tidak bisa berbuat banyak itu.
Semua ada di tangan Sandiaga, si manusia kaya raya yang menurut Andi Arief bisa membayar 1T ke PKS dan PAN. PKS dan PAN kalau benar dibayar, mereka dibayar menuju jurang kematian. Mereka dibayar untuk maju dan terjun ke jurang kekalahan pemilu tahun 2019. Kalau perlu, Sandiaga yang tendang kesemua partai itu.
Demokrat yang tidak kebagian, mulai bersuara dan mengeluh. SBY mengakui bahwa tidak untung mendukung Prabowo. Ya jadi buntung dong? Buntung apanya? Kena pasukan Fretelin? Eh ngomongin apa sih? Ya buntung itu artinya tidak untung lah.
Demokrat elektabilitasnya tergerus sebenarnya bukan karena Prabowo, tapi karena posisi politik mereka. Demokrat itu terkenal main aman. Demokrat itu play safe. Tidak ada kejelasan politik. Posisi mereka terlau main aman.
Lalu di dalam main aman, Demokrat juga tidak jelas. Kader-kadernya yang elit itu, suka norak. Berlebihan. Tidak menunjukkan sikap baik dalam bersosial media. Lihat saja itu si Ferdinand Hutahaean. Orang ini seperti kesurupan jika bermain di Twitter.
Bahkan seorang netizen dan selebriti media sosial, Birgaldo Sinaga pun dimaki “asu” oleh orang ini hanya karena Birgaldo iseng dan menyindir halus Ferdinand. Ferdinand itu justru harus dibuang, supaya tidak menggerus suara Demokrat.
Di dalam politik, mungkin ada yang berpikir bahwa dengan melakukan tindakan dan manuver politik yang “nyeleneh”, mereka bisa mendapatkan suara. Tidak. Justru makin Ferdinand nyeleneh, makin hancur itu Demokrat. Percayalah, strategi kalian itu strategi kampungan.
Orang yang main aman tidak selamanya aman. Orang yang main aman, justru biasanya sudah ditakdirkan untuk hancur. Sudah terbukti, bahwa elektabilitas Demokrat hancur.
Padahal sebelum koalisi terbentuk, Demokrat mau sok bermain dua kaki. Akhirnya dipaksa untuk memilih. Ketika mereka memilih Jokowi, koalisi 9 partai menolak habis. Pergi sana! Akhirnya Demokrat mau tidak mau harus ke Prabowo. Untuk apa? Demi partai ini tetap eksis. Kasihan sekali ya.
Hanya demi tidak hancur, mereka harus ke Prabowo, si penyebar hoax Ratna dan orang yang abu-abu itu. Kasihan sekali SBY.
Mengharukan. Buntung.
Begitulah buntung-buntung.
#JokowiLagi
Untuk artikel tampan lainnya, bisa dilihat di sini: https://seword.com/author/mawengkang
Sumbet:seword
0 Response to "Sadis! SBY Sebut Prabowo Tak Bawa Untung, Buntung Dong?"
Posting Komentar