loading...
JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavianmenanggapi pernyataan sejumlah pihak bahwa beberapa tersangka dugaan makar yang ditangkap sebelum aksi doa bersama 2 Desember lalu sudah berumur.
Lantaran sepuh, mereka dinilai tak pantas dituding sebagai pelaku makar. Terlebih lagi, Rachmawati Soekarnoputri kini duduk di kursi roda.
Tito mengatakan, para tersangka ini justru tengah berada pada usia yang matang dalam berpolitik.
"Justru, dari segi usia, beliau-beliau ini matang cara bermain politiknya. Kan enggak harus beliau-beliau ini turun langsung mendobrak pagar DPR," kata Tito dalam paparannya di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Mereka, kata Tito, sebagai senior dan berpengalaman bisa saja berperan sebagai desainer kegiatan.
Sementara itu, orang-orang muda adalah ototnya atau penggerak kegiatan tersebut. Ia pun memastikan proses hukum akan terus berjalan.
"Jadi tidak harus melihat dari segi fisik atau usia. Usia makin tinggi, teknis makin matang," sambungnya.
Tito menambahkan, penyampaian aspirasi diperbolehkan. Namun, pada saat akan terjadi kegiatan yang provokatif dan membahayakan, Polri akan bertindak.
Menurut Tito, para tersangka bukan ditangkap karena mengkritik pemerintah. Namun, mereka dianggap sudah bicara dan mengajak publik untuk mendobrak DPR, menduduki DPR, dan mengarahkan massa.
"Enggak bisa. Itu inkonstitusional. Simbol negara tidak boleh diduduki dengan cara inkonstitusional. Silakan kalau mau kirim aspirasi, bertemu dengan pimpinan parlemen. Kami pasti akan dukung," ujar mantan Kepala BNPT Itu.
Salah satu kritik diungkapkan kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Habiburokhman, yang menilai penangkapan 10 orang atas dugaan makar sebagai suatu hal yang berlebihan.
Menurut dia, jika dilihat dari usia serta kekuatan yang dimiliki para aktivis tersebut, kecil kemungkinan mereka melakukan hal itu.
"Pak Bintang (Sri Bintang Pamungkas) usianya 70 tahun, Kivlan Zein 70 tahun, Ratna 60-an mendekati akhir, masa aki-aki dan nini-nini dituduh makar? Ini intelijennya bagaimana?" kata Habiburokhman dalam diskusi polemik bertajuk "Dikejar Makar" di Jakarta, Sabtu (3/12/2016).
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016/12/05/20401441/tersangka.dianggap.tak.mungkin.makar.lantaran.sepuh.ini.tanggapan.kapolri
0 Response to "Tersangka Dianggap Tak Mungkin Makar lantaran Sepuh, Ini Tanggapan Kapolri......"
Posting Komentar