loading...
Suhu politik dalam negeri semakin memanas usai sidang dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kegaduhan muncul setelah dalam sidang Ahok menyebut memiliki rekaman pembicaraan telepon antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin.
Tak terima disadap, SBY langsung merespons. Dia menyebut penyadapan teleponnya sebagai kejahatan luar biasa. Bahkan SBY meminta Presiden Jokowi memberi penjelasan soal penyadapan. Sebab, hanya alat negara seperti kepolisian, BIN, yang bisa menyadap pembicaraan seseorang. Lagi-lagi bola panas mengarah ke istana negara.
Presiden Jokowi kembali keheranan lantaran bola panas itu kembali diarahkan ke pemerintahannya. Padahal, kasus yang melibatkan Ahok tidak ada hubungannya dengan pemerintahannya.
"Gini lho saya hanya ingin menyampaikan yang kemarin ya. itu kan isu pengadilan itu isunya di pengadilan lho ya. Dan yang bicara itu kan pengacara, pengacaranya pak Pak Ahok dan pak Ahok, iya ndak? iya kan. Lah kok barangnya dikirim ke saya. Iya? Iya nggak ada hubungannya," kata Jokowi sembari tertawa usai membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di JCC, Kamis (2/2).
Jokowi kembali mengulang pernyataannya ketika ditanya soal dugaan penyadapan yang diyakini telah dilakukan terhadap SBY. "Itu juga isu pengadilan tanyakan ke sana. Tanyakan, yang berbicara tanyakan jangan barangnya dibawa ke saya. Yang bicara itu isu pengadilan kok," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menggelar jumpa pers menanggapi persidangan Ahok yang menyeret namanya. Kubu Ahok mengaku punya bukti pembicaraan SBY dengan Ketua MUI Maruf Amin untuk mengeluarkan fatwa soal penodaan agama. SBY mengaku heran darimana kubu Ahok punya transkrip percakapan itu. Menurutnya, ini pelanggaran hukum pada mantan presiden.
"Penyadapan ilegal ini kejahatan serius di negara mana pun juga. Saya ingin mencari keadilan," kata SBY saat menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2).
SBY mempertanyakan dari mana kubu Ahok punya transkrip percakapan tersebut. Apakah kubu Ahok melakukan penyadapan? Jika bukan kubu Ahok yang menyadap secara ilegal, berarti ada lembaga negara terlibat melakukan penyadapan ilegal.
"Saya mohon kepada negara mengusut siapa yang menyadap. Ada KPK, Polri, BIN dan BAIS TNI. Itu institusi negara yang punya kemampuan untuk menyadap," kata SBY yang mengenakan kemeja batik berwarna biru.
"Kita mohon betul Pak Jokowi tolong berikan penjelasan. Dari siapa transkrip Ahok itu. Siapa yang menyadap?" lanjut SBY.
Tak terima disadap, SBY langsung merespons. Dia menyebut penyadapan teleponnya sebagai kejahatan luar biasa. Bahkan SBY meminta Presiden Jokowi memberi penjelasan soal penyadapan. Sebab, hanya alat negara seperti kepolisian, BIN, yang bisa menyadap pembicaraan seseorang. Lagi-lagi bola panas mengarah ke istana negara.
Presiden Jokowi kembali keheranan lantaran bola panas itu kembali diarahkan ke pemerintahannya. Padahal, kasus yang melibatkan Ahok tidak ada hubungannya dengan pemerintahannya.
"Gini lho saya hanya ingin menyampaikan yang kemarin ya. itu kan isu pengadilan itu isunya di pengadilan lho ya. Dan yang bicara itu kan pengacara, pengacaranya pak Pak Ahok dan pak Ahok, iya ndak? iya kan. Lah kok barangnya dikirim ke saya. Iya? Iya nggak ada hubungannya," kata Jokowi sembari tertawa usai membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di JCC, Kamis (2/2).
Jokowi kembali mengulang pernyataannya ketika ditanya soal dugaan penyadapan yang diyakini telah dilakukan terhadap SBY. "Itu juga isu pengadilan tanyakan ke sana. Tanyakan, yang berbicara tanyakan jangan barangnya dibawa ke saya. Yang bicara itu isu pengadilan kok," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menggelar jumpa pers menanggapi persidangan Ahok yang menyeret namanya. Kubu Ahok mengaku punya bukti pembicaraan SBY dengan Ketua MUI Maruf Amin untuk mengeluarkan fatwa soal penodaan agama. SBY mengaku heran darimana kubu Ahok punya transkrip percakapan itu. Menurutnya, ini pelanggaran hukum pada mantan presiden.
"Penyadapan ilegal ini kejahatan serius di negara mana pun juga. Saya ingin mencari keadilan," kata SBY saat menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2).
SBY mempertanyakan dari mana kubu Ahok punya transkrip percakapan tersebut. Apakah kubu Ahok melakukan penyadapan? Jika bukan kubu Ahok yang menyadap secara ilegal, berarti ada lembaga negara terlibat melakukan penyadapan ilegal.
"Saya mohon kepada negara mengusut siapa yang menyadap. Ada KPK, Polri, BIN dan BAIS TNI. Itu institusi negara yang punya kemampuan untuk menyadap," kata SBY yang mengenakan kemeja batik berwarna biru.
"Kita mohon betul Pak Jokowi tolong berikan penjelasan. Dari siapa transkrip Ahok itu. Siapa yang menyadap?" lanjut SBY.
0 Response to "LEBAY SANG MANTAN KUMAT!!! SBY merasa disadap, Jokowi heran 'kok barang dikirim ke saya'"
Posting Komentar