loading...
Munarman. Sebuah nama yang fenomenal akhir-akhir ini. Selepas dari YLBHI, beliau aktif di FPI. Ia pun lantang menyuarakan kritik terhadap Amerika Serikat (USA). Salah satunya adalah terkait dengan Namru. “Dino Patti Djalal patut dipertanyakan karena dia mendukung kerjasama laboratorium Indonesia-AS. Seorang jubir presiden menjadi intelijen asing,” ujar Munarman seperti ditulis di detik.com.
Namun betapa terkejutnya ketika membaca berita di sini. Dalam berita itu dituliskan bahwa Munarman, Do’ak & Partner adalah kuasa hukum dari PT Indocopper Investama. Siapa PT Indocopper Investama? PT Indocopper Investama adalah salah satu pemegang saham PT Freeport. Sumber di sini. Kita semua paham bahwa bicara mengenai kepentingan AS di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Freeport di Indonesia.
PT Indocopper Investama sendiri adalah perusahaan tambang milik Group Bakrie. Entah mengapa begitu membaca perusahaan tambang milik Group Bakrie tiba-tiba jadi teringat kasus Lapindo di Sidoarjo? Ya, semburan lumpur Lapindo telah menyengsarakan kehidupan warga Porong, Sidoarjo hingga kini.
Kembali ke Munarman. Beberapa waktu yang lalu PT. Freeport dan juga PT Indocopper Investama digugat dalam kasus sengketa tanah ulayat. Andaikan benar bahwa Munarman menjadi kuasa hukum PT. Indocopper, saya jadi ga habis pikir, mengapa seorang Munarman yang lantang meneriakan anti AS ternyata tidak merasa risih menjadi kuasa hukum perusahaan tambang yang memiliki saham di PT. Freeport?
Apa yang sedang terjadi sembenarnya?
(tagiyeh/gerpol)
Sumber
Berita copas
BalasHapus