loading...
Belakangan ini banyak terjadi fenomena ganjil di Jakarta. Berawal dari masa Pilkada, ketika paslon petahana dengan kinerja baik dan tingkat kepuasan masyarakat mencapai 70% lebih, malah kalah di kisaran 42% saja, itulah keganjilan pertama, Semakin ganjil ketika paslon yang kalah malah dibanjiri ribuan rangkaian bunga, sebaliknya paslon yang menang malah sepi pengirim bunga, itu keganjilan kedua.
Syirik, itulah keganjilan ketiga. Walaupun malu mengakui, tapi jelas sekali kubu paslon sebelah amat syirik dengan fenomena masifnya kiriman bunga terhadap pasangan Ahok Djarot. Sepertinya nalar mereka tidak bisa terima, jika paslon yang kalah, ternyata begitu dicintai masyarakat dan sangat fenomenal!
Contohnya salah satu pendukung die hard paslon Anies Sandi, DR.Hj Marissa Grace Haque Fawzi, SH, MHum, MBA, MH, MSi, atau kita singkat saja bu Marissa Haque. Ibu dua anak yang terbilang sangat aktif di jejaring sosial, terutama Instagram dan Twitter ini, sangat getol membully fenomena kiriman bunga ini. Berikut beberapa contoh kicauan nya:
“Waaah serem! Alam membongkar kebohongan bunga ini. Alhamdulillah wa syukurillah: Marissa Haque Ikang Fawzi” (Sumber: @haquemarissa 27 April)
“Oh! Bunga tumbang untuk Pak Ahok, pertanda apa ini? Astaghfirullah: Marissa Haque Ikang Fawzi” (Sumber: @haquemarissa 27 April)
“Waduh! Ini karangan bunga u/ Ahok-Jarot kena angin puting beliung? Sungguh kasihan. Pertanda apakah?: Marissa Haque” (Sumber: @haquemarissa 27 April)
Masih ada beberapa kicauan lainnya, masih dengan topik yang sama, dilengkapi dengan foto rangkaian bunga untuk Ahok Djarot yang ambruk, lengkap dengan kicauan Marissa Haque yang lagi-lagi mengatakan seakan-akan rangkaian bunga yang ambruk itu adalah ‘pertanda’ dari Allah.
Luar biasa sekali, hari gini masih percaya ‘pertanda’? Gelar mana gelar?
Padahal ada banyak penjelasan logis mengapa rangkaian bunga tersebut bisa roboh. Siapa tahu ibu Marissa tidak paham, baiklah saya tuliskan:
Angin kencang. Jangakan rangkaian bunga yang hanya ditopang oleh penyangga dari kayu kecil, pohon besar saja bisa ambruk bu!
Posisi berdiri yang tidak stabil.
Kondisi tanah yang tidak rata.
Kemiringan lantai yang tidak seimbang.
Penopang rangkaian bunga tidak kuat.
Mereka sudah lelah, dll…
Masih pada hari yang sama, ada satu kicauan tentang rangkaian bunga runtuh paling cetar di bawah ini:
Oh para Ahokers yg suka kasar dan hobi bully wajib baca ini!: Marissa Haque Ikang Fawzi
Hadeeeh, pertanyaan pertama saya: “Siapa sebenarnya yang suka kasar dan hobi membully bu Marissa?” Jangan sampai buruk muka, cermin dibelah. Lalu pertanyaan kedua, “Apa anehnya diterpa angin kencang lalu karangan bunga ambruk?” Itu kan termasuk salah satu penyebab logis yang sudah saya tuliskan di atas, tentang mengapa rangkaian bunga bisa ambruk. Intinya hanya hukum fisika dasar, tidak ada yang aneh atau ‘plus-plus‘. Hmmm… apa mungkin bu Marissa sudah lupa karena sudah terlalu banyak gelar? Saya cuma membayangkan saja, anak SD atau SMP sekarang sudah banyak yang memakai HP dan main Twitter, lalu tiba-tiba ada yang melihat postingan ibu di atas, apa mereka tidak tertawa termehek-mehek? Gelar berjejer, kog diketawain anak SD/ SMP karena lupa hukum fisika dasar, maluuu….!
Untungnya banyak netizen yang juga tidak menyetujui kicauan Marissa Haque yang asyik mengomentari rangkaian bunga ambruk itu. Berikut beberapa contohnya:
@HaqueMarissa Analisis yg mendalam sekali. Bunga rubuh dpkirin sampe maksud alam segala. Jemuran terbang artinya apaan coba? Hayooo
@HaqueMarissa Gelar ibu bisa nangis kalo posting yang negatif2 terus..
@HaqueMarissa Ahokers tidak kasar karena mba sendiri yg berkata selalu penuh fitnah thp pak Ahok
@HaqueMarissa pdhl mulut mba lebih kasar dan nga beretika, apalagi ngaku haji dan gelar Dr, bikin malu keluarga aja.
@HaqueMarissa Yg nyinyir dluan situ koq sok nasehatin…
Ada lagi keganjilan keempat, masih seputar fenomena kiriman bunga kepada Ahok Djarot. Ternyata seseorang dengan gelar pendidikan berderet, masih bisa dibodohi pakai chat Whatsapp palsu! Asli ngakak!
Begitulah jika syirik dan kebencian sudah merajai hati, nalar dan otak pun ikutan mogok bekerja. Padahal jelas sekali, pada screenshot chat Whatsapp tersebut, yang seakan-akan sedang bercakap-cakap dengan Ahok, chat dengan tanda ceklis biru (tanda sudah dibaca), seharusnya terbalik dengan chat sebelah. Logikasimple saja langsung menunjukkan bahwa screenshot chat Whatsapp tersebut adalah hoax!
Apakah ibu Marissa tidak tahu konsekuensi dari UU ITE yang baru? Yang menjerat bukan hanya pembuat konten berisi hoax, tapi dengan hanya sekedar ikut mendistribusikan (share, forward), dapat dihukum pidana penjara enam tahun dan denda Rp 1 Miliar? Sumber: Hukumonline.com
Terakhir, ada yang lucu pada salah satu postingan tanggal 27 April, Marissa bertanya:
“Kalau teman Chinese-ku bilang BO SHIAW artinya apa ya mba?: Marissa Haque Ikang Fawzi”
Tahukah kira-kira netizen apa artinya? Menurut kawan saya (kalau tidak salah, mohon koreksi di komentar), ‘Bo shiaw’ yang merupakan bahasa dialek Hokkien itu artinya ‘TIDAK LAKU’… Hmmm, jika memang benar teman ibu Marissa sendiri yang mengatakan itu terhadapnya, kira-kira pertanda apakah? Hahaha… Mungkin sudah saatnya Marissa Menambah gelar pendidikan di bidang bahasa Hokkien?
True beauty comes from within… #GombalinAhok
Contohnya salah satu pendukung die hard paslon Anies Sandi, DR.Hj Marissa Grace Haque Fawzi, SH, MHum, MBA, MH, MSi, atau kita singkat saja bu Marissa Haque. Ibu dua anak yang terbilang sangat aktif di jejaring sosial, terutama Instagram dan Twitter ini, sangat getol membully fenomena kiriman bunga ini. Berikut beberapa contoh kicauan nya:
“Waaah serem! Alam membongkar kebohongan bunga ini. Alhamdulillah wa syukurillah: Marissa Haque Ikang Fawzi” (Sumber: @haquemarissa 27 April)
“Oh! Bunga tumbang untuk Pak Ahok, pertanda apa ini? Astaghfirullah: Marissa Haque Ikang Fawzi” (Sumber: @haquemarissa 27 April)
“Waduh! Ini karangan bunga u/ Ahok-Jarot kena angin puting beliung? Sungguh kasihan. Pertanda apakah?: Marissa Haque” (Sumber: @haquemarissa 27 April)
Masih ada beberapa kicauan lainnya, masih dengan topik yang sama, dilengkapi dengan foto rangkaian bunga untuk Ahok Djarot yang ambruk, lengkap dengan kicauan Marissa Haque yang lagi-lagi mengatakan seakan-akan rangkaian bunga yang ambruk itu adalah ‘pertanda’ dari Allah.
Luar biasa sekali, hari gini masih percaya ‘pertanda’? Gelar mana gelar?
Padahal ada banyak penjelasan logis mengapa rangkaian bunga tersebut bisa roboh. Siapa tahu ibu Marissa tidak paham, baiklah saya tuliskan:
Angin kencang. Jangakan rangkaian bunga yang hanya ditopang oleh penyangga dari kayu kecil, pohon besar saja bisa ambruk bu!
Posisi berdiri yang tidak stabil.
Kondisi tanah yang tidak rata.
Kemiringan lantai yang tidak seimbang.
Penopang rangkaian bunga tidak kuat.
Mereka sudah lelah, dll…
Masih pada hari yang sama, ada satu kicauan tentang rangkaian bunga runtuh paling cetar di bawah ini:
Oh para Ahokers yg suka kasar dan hobi bully wajib baca ini!: Marissa Haque Ikang Fawzi
Hadeeeh, pertanyaan pertama saya: “Siapa sebenarnya yang suka kasar dan hobi membully bu Marissa?” Jangan sampai buruk muka, cermin dibelah. Lalu pertanyaan kedua, “Apa anehnya diterpa angin kencang lalu karangan bunga ambruk?” Itu kan termasuk salah satu penyebab logis yang sudah saya tuliskan di atas, tentang mengapa rangkaian bunga bisa ambruk. Intinya hanya hukum fisika dasar, tidak ada yang aneh atau ‘plus-plus‘. Hmmm… apa mungkin bu Marissa sudah lupa karena sudah terlalu banyak gelar? Saya cuma membayangkan saja, anak SD atau SMP sekarang sudah banyak yang memakai HP dan main Twitter, lalu tiba-tiba ada yang melihat postingan ibu di atas, apa mereka tidak tertawa termehek-mehek? Gelar berjejer, kog diketawain anak SD/ SMP karena lupa hukum fisika dasar, maluuu….!
Untungnya banyak netizen yang juga tidak menyetujui kicauan Marissa Haque yang asyik mengomentari rangkaian bunga ambruk itu. Berikut beberapa contohnya:
@HaqueMarissa Analisis yg mendalam sekali. Bunga rubuh dpkirin sampe maksud alam segala. Jemuran terbang artinya apaan coba? Hayooo
@HaqueMarissa Gelar ibu bisa nangis kalo posting yang negatif2 terus..
@HaqueMarissa Ahokers tidak kasar karena mba sendiri yg berkata selalu penuh fitnah thp pak Ahok
@HaqueMarissa pdhl mulut mba lebih kasar dan nga beretika, apalagi ngaku haji dan gelar Dr, bikin malu keluarga aja.
@HaqueMarissa Yg nyinyir dluan situ koq sok nasehatin…
Ada lagi keganjilan keempat, masih seputar fenomena kiriman bunga kepada Ahok Djarot. Ternyata seseorang dengan gelar pendidikan berderet, masih bisa dibodohi pakai chat Whatsapp palsu! Asli ngakak!
Begitulah jika syirik dan kebencian sudah merajai hati, nalar dan otak pun ikutan mogok bekerja. Padahal jelas sekali, pada screenshot chat Whatsapp tersebut, yang seakan-akan sedang bercakap-cakap dengan Ahok, chat dengan tanda ceklis biru (tanda sudah dibaca), seharusnya terbalik dengan chat sebelah. Logikasimple saja langsung menunjukkan bahwa screenshot chat Whatsapp tersebut adalah hoax!
Apakah ibu Marissa tidak tahu konsekuensi dari UU ITE yang baru? Yang menjerat bukan hanya pembuat konten berisi hoax, tapi dengan hanya sekedar ikut mendistribusikan (share, forward), dapat dihukum pidana penjara enam tahun dan denda Rp 1 Miliar? Sumber: Hukumonline.com
Terakhir, ada yang lucu pada salah satu postingan tanggal 27 April, Marissa bertanya:
“Kalau teman Chinese-ku bilang BO SHIAW artinya apa ya mba?: Marissa Haque Ikang Fawzi”
Tahukah kira-kira netizen apa artinya? Menurut kawan saya (kalau tidak salah, mohon koreksi di komentar), ‘Bo shiaw’ yang merupakan bahasa dialek Hokkien itu artinya ‘TIDAK LAKU’… Hmmm, jika memang benar teman ibu Marissa sendiri yang mengatakan itu terhadapnya, kira-kira pertanda apakah? Hahaha… Mungkin sudah saatnya Marissa Menambah gelar pendidikan di bidang bahasa Hokkien?
True beauty comes from within… #GombalinAhok
Sya yg hnya lulusan S1 D1 =SD jujur sya ketawa geli se orng hajah berderet title srjana kok bgitu cara pandang dg berfikir nya haduh kasian .....
BalasHapusnih orang harus digauli supaya tau rasanya hihihi
BalasHapus