loading...
Merdeka.com - Deretan motor dan mobil terparkir rapih. Di sisi kiri kanan pintu masuk berjejer para pedagang. Mengisi lahan kosong. Terletak di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lahan itu persis di samping Hotel Pharmin. Memiliki luas sekira 1.500 meter.
Lokasi itu diproyeksi menjadi salah satu Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Pasar Blok G Tanah Abang. Setelah pemerintah Provinsi DKI berencana merobohkan Blok G untuk dijadikan pasar modern. Tempat itu disebut dikelola Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
"Masih (hubungan), tapi yang punya bukan dia (Haji Lulung). Tapi masih ada kaitannya," ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui merdeka.com, Kamis (4/1).
Lahan di samping Hotel Pharmin disebut hanya salah satu dikelola Haji Lulung. Politisi PPP ini bahkan menguasai sejumlah lahan di kawasan Tanah Abang. Haji Lulung sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban ssaat dikonfirmasi mengenai pengelolan lahan di samping Hotel Pharmin. Saat ini ia tengah melaksanakan ibadah umrah.
Pemprov DKI menjadikan lahan Haji Lulung salah satu pilihan TPS pedagang Blok G. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, akan menggunakan sistem sewa apabila menggunakan lahan Haji Lulung.
"Saya belum bicara tapi sistemnya harus terbuka dan Keadilan kalau pakai lahan beliau (Haji Lulung) salah satu opsi tapi kita cari yang terbaik," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/1).
Sementara menurut Direkur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, untuk menampung kurang lebih 900 pedagang Blok G nantinya tak hanya mengandalkan lahan Haji Lulung. Terlebih menurut Arief, untuk lahan Haji Lulung di sebelah Hotel Pharmin kurang luas untuk menjadi TPS.
Arief mengungkapkan, untuk menampung 900 pedagang diperlukan lahan dengan luas 3.000 meter per segi. Untuk itu, dia meminta bantuan kepada Haji Lulung mencarikan lahan yang lebih luas dari tanah lahan yang dimilikinya.
"Pak Haji Lulung membantu mencarikan tempat yang lainnya. Itu sebenarnya, saya tuh kalau lahan (Haji Lulung) itu kekecilan tapi Pak Haji Lulung di situ kan teman-temannya ada tuh tetanggaan. Itu yang bantuin kita untuk ngomongin," kata Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/1).
Nantinya lahan tersebut akan disewa oleh PD Pasar Jaya. Namun untuk berapa harga sewanya Arief enggan membocorkan. Prioritas saat ini masih mencari lahan untuk tempat penampungan sementara. Namun ia berharap, lahan-lahan yang dijadikan opsi dapat mencapai kata sepakat.
"Mudah-mudahan nih. Yang lagi punya lahan nih lagi liburan nih. Selesai habis tahun baru dan minggu depan kita sudah bisa dapat ya sungai sebenarnya udah bagus lah. Cuma mudah-mudahan ini terjadi kalau nggak kita susah juga," kata Arief. [gil]
Lokasi itu diproyeksi menjadi salah satu Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Pasar Blok G Tanah Abang. Setelah pemerintah Provinsi DKI berencana merobohkan Blok G untuk dijadikan pasar modern. Tempat itu disebut dikelola Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
"Masih (hubungan), tapi yang punya bukan dia (Haji Lulung). Tapi masih ada kaitannya," ucap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui merdeka.com, Kamis (4/1).
Lahan di samping Hotel Pharmin disebut hanya salah satu dikelola Haji Lulung. Politisi PPP ini bahkan menguasai sejumlah lahan di kawasan Tanah Abang. Haji Lulung sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban ssaat dikonfirmasi mengenai pengelolan lahan di samping Hotel Pharmin. Saat ini ia tengah melaksanakan ibadah umrah.
Pemprov DKI menjadikan lahan Haji Lulung salah satu pilihan TPS pedagang Blok G. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, akan menggunakan sistem sewa apabila menggunakan lahan Haji Lulung.
"Saya belum bicara tapi sistemnya harus terbuka dan Keadilan kalau pakai lahan beliau (Haji Lulung) salah satu opsi tapi kita cari yang terbaik," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/1).
Sementara menurut Direkur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, untuk menampung kurang lebih 900 pedagang Blok G nantinya tak hanya mengandalkan lahan Haji Lulung. Terlebih menurut Arief, untuk lahan Haji Lulung di sebelah Hotel Pharmin kurang luas untuk menjadi TPS.
Arief mengungkapkan, untuk menampung 900 pedagang diperlukan lahan dengan luas 3.000 meter per segi. Untuk itu, dia meminta bantuan kepada Haji Lulung mencarikan lahan yang lebih luas dari tanah lahan yang dimilikinya.
"Pak Haji Lulung membantu mencarikan tempat yang lainnya. Itu sebenarnya, saya tuh kalau lahan (Haji Lulung) itu kekecilan tapi Pak Haji Lulung di situ kan teman-temannya ada tuh tetanggaan. Itu yang bantuin kita untuk ngomongin," kata Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/1).
Nantinya lahan tersebut akan disewa oleh PD Pasar Jaya. Namun untuk berapa harga sewanya Arief enggan membocorkan. Prioritas saat ini masih mencari lahan untuk tempat penampungan sementara. Namun ia berharap, lahan-lahan yang dijadikan opsi dapat mencapai kata sepakat.
"Mudah-mudahan nih. Yang lagi punya lahan nih lagi liburan nih. Selesai habis tahun baru dan minggu depan kita sudah bisa dapat ya sungai sebenarnya udah bagus lah. Cuma mudah-mudahan ini terjadi kalau nggak kita susah juga," kata Arief. [gil]
0 Response to "Terkuak Sudah, Ada Haji Lulung di balik relokasi pedagang Blok G"
Posting Komentar