Alasan Sadis Antasari Dukung Jokowi 2 Periode Ini Hancurkan Koalisi SBY Prabowo

loading...

Sudah capek-capek bikin koalisi, sambil memaksakan kehendak untuk menggabungkan duo militer orde baru, sampai tersenyum paksa sambil saling bersalaman dengan masa lalu yang sama-sama abu-abu, eh. Antasari kembali bernyanyi. Politik itu seru!


Apakah nyanyian Antasari ini akan berdampak seperti Pilkada DKI yang menghancurkan Demokrat di tahun 2019? Rasanya kunci kehancuran Demokrat ada di sosok Antasari Azhar ini.

Apa alasan sadis Antasari dukung Jokowi 2 periode? Musuh Jokowi adalah koruptor. Teman Jokowi adalah mantan ketua KPK.

Mantan ketua KPK Antasari Azhar yang dipenjara di era Joko Widodo karena dituduh melanggar dan melakukan tindakan kriminal, mendukung Joko Widodo untuk kedua kalinya. Antasari datang ke Solo, mengikuti pelantikan pengurus organisasi Pro Jokowi Nawa Cita alias Pronata.

Pelantikan pengurus Pronata di Surakarta dilakukan di gedung milik Joko Widodo, Graha Saba Buana, hari ini Selasa 31 Juli 2018. Antasari datang dengan seragam yang sama dengan organ pendukung lainnya.

Antasari terlihat lebih segar ketimbang beberapa bulan lalu ketika ia baru lepas dari penjara. Antasari memiliki cukup waktu bersama keluarga tercinta. Antasari ngemong cucu.

Antasari berkumpul bersama keluarga, tidak seperti si manusia oposisi yang pekok itu. Sudah banyak cucu, malah tinggalkan mereka dan bernafsu menjalankan syahwat politik.

Lihatlah sosok Antasari Azhar, mantan ketua KPK yang dipenjara di era SBY itu. Ia terlihat lebih segar. Meskipun kumis dan rambutnya memutih karena usia, semangatnya tetap muda.

Ada jiwa muda dan terpancar wajah muda dari Antasari Azhar. Jiwa mudanya benar-benar diperlihatkan di Graha Sabba Buana.

Antasari adalah orang yang bersih. Ia dipenjara bukan karena kesalahannya. Tapi ia dipenjara karena malfungsi dan malpraktik yang dilakukan oleh hakim. Bahkan ketika ia keluar dari penjara dan mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, ia benar-benar masih tidak mengakui perbuatannya.

Sosok Antasari ini benar-benar luar biasa. Ia bukan mendukung Jokowi karena ia berutang budi sudah dibebaskan. Hal itu tidak pernah ada di dalam diri Antasari. Antasari dukung Jokowi hanya karena satu hal. Jokowi orang baik.

Orang baik bersama orang baik.

Begitulah yang mungkin menjadi pertimbangan Antasari. Terlihat pula dari pengakuan mencengangkan Antasari dalam alasannya mendukung Joko Widodo. Apa alasannya?

Saya katakan dukung Jokowi

Statemen pertama sudah sangat tegas. Antasari dukung Jokowi. Karena apa? Mari kita simak alasan dan kalimat lanjutan dari Antasari. Orang ini benar-benar tegas. Ia melabelkan dirinya sebagai pendukung Jokowi di awal. Alasan menjadi belakangnya.

Apa alasannya? Ini statement mencengangkan dari Antasari… Siap membacanya? SBY siap membacanya? AHY siap membacanya?

Prabowo siap membacanya? Amien Rais siap membacanya? Rizieq siap membacanya? Zulkifli Hasan siap membacanya? Fadli Zon siap membacanya? Neno Warisman siap membacanya? Zeng Wei Jian siap membacanya? Semua oposisi siap membacanya? Ini alasannya….

Karena sudah hilang era yang pernah zalim. Sudah jelas beliau menegakkan keadilan dan kebenaran*

Kejelasan statement Antasari ini benar-benar mencengangkan. Mengapa? Karena Antasari ingin era yang zalim hilang menjadi buih-buih di pantai. Era yang zalim itu era siapa?

Pasti Antasari memiliki rasa sakit hati yang begitu perih di era Susilo Bambang Yudhoyono, yang adalah Kasdam yang disebut-sebut namanya di dalam peristiwa Kerusuhan tanggal 27 Juli 1996 alias Kudatuli.

Kejelasan statement Antasari ini benar-benar memutar balik keadaan. Terkadang muncul orang-orang seperti Antasari Azhar ini dalam memerangi kezaliman masa lalu. Korek luka lama itu ternyata seru juga. Penulis pernah memiliki luka yang sudah kering.

Korengnya begitu besar dan kering. Penulis gatal, ingin membuka luka lama itu. Ternyata enak juga. Kinyis-kinyis gitu. Perih-perih nikmat. Ngilu-ngilu nyaman. Ah. Jadi ingat sama si koruptor itu. Ngeri-ngeri shedyap!

Sudahilah, putuskan langkah rezim zalim. Kita kawal mereka yang mengedepankan keadilan. Buktinya apa? Saya bisa di sini karena Pak Jokowi, kalau tidak, saya masih gini (dipenjara),

Mantap Pak Antasari! Antasari mengakui bahwa Jokowi menjalankan kebenaran dan membuang kezaliman. Maka Antasari pun bersyukur karena sudah dibebaskan oleh Jokowi. Karena Jokowi tahu Antasari tidak bersalah.

Bagaimana Pak SBY?

Mari kita tunggu pres konferens SBY sebentar lagi. Paling nanti bunyinya…

Terus terang bulan bulan terakhir ini, banyak yang tidak berani bertemu saya. Menerima telepon saya pun menghindar. Katanya takut kalau disadap atau ikut-ikutan susah.

Sama dengan pemilihan presiden 2004 dulu, di kala minggu tenang saya juga mendapatkan fitnah dan bahkan sebuah bulletin sengaja dibikin, dicetak dan diedarkan.

Tentu saya bisa jelaskan….

Sudah lah Pak SBY, kami tunggu curhatanmu.

Begitulah nyanyi-nyanyi.

Sumber

Tweet