loading...

Jejak Digital, Dia Nantang !!! Bahar Bin Smith: Jokowi, Megawati, Polisi Bangsat Tangkap Saya!

loading...

Jejak Digital, Dia Nantang !!! Bahar Bin Smith: Jokowi, Megawati, Polisi Bangsat Tangkap Saya!



Jejak Digital, Dia Nantang !!!  Bahar Bin Smith: Jokowi, Megawati, Polisi Bangsat Tangkap Saya!
Ternyata jejak digital Bahar Bin Smith menghina Jokowi sudah menyebar sejak dulu. Video, yang saya bahas dalam video 'Jokowi banci' itu bukan satu-satunya dan belum seberapa.
Kalau dalam video 'Jokowi banci' dia hanya menghina Jokowi, di video ceramah Bahar Bin Smith kali ini menghina Jokowi, Megawati, Tito, Ahok, dan PDIP serta bingung kepolisian untuk menangkapnya. Patentengan nih orang.
Dari ceramahnya kelihatan dalam rangka apa Bahar menghina Jokowi dan yang lain itu. Karena dia ingin mengisi Rizieq, yang menyeret diri ke Arab demi hukum proses hukum. Kan aneh, karena satu orang, yang katanya habib tapi bermulut busuk, bukan membangsat-bangsatkan pihak-pihak lain.



Saya ingin melakukan sesuatu yang lebih dari satu - yang menurut saya perlu dikomentari saja - dari ceramah Bahar ini untuk kemudian kami beri komentar. Jangan dikira juga kita mengkritisi karena kebencian. Maaflah. Terlalu rendah si Bahar mampu memupuk kebencian di hati rakyat jelata seperti saya.
”Tiap minggu sayang Merah Putih. Kalian telah khianati itu Merah Putih. Kami jarang hormat bendera, tapi Merah Putih hidup abadi dalam hati kami. Ngomong Bhineka Tunggal Ika, Bhineka Tunggal Ika, sebutkan kalian pemecah belah bangsa. Pejabat bisanya korupsi juga kamu. Korupsi rakyat, makan harta rakyat, pake sok sokan bela rakyat. Anda tidak macam-macam sama rakyat, hei polisi bangsat. Jangan macam-macam sama rakyat. Mobil kalian, seragam kalian, semua dari rakyat. ”
Yang memecah belah bangsa ini adalah orang yang mencari dirinya yang paling benar. Karena kalian adalah pemerintah harus kembali sibuk merangkai kembali keutuhan berbangsa dan bernegara. Dan perkerjaan kalian yang bercinta untuk menjaga kebinekaan. Karena kalian menghakimi orang lain sesuai kebenaranmu sendiri dan sesuai seleramu sendiri. Ini negara hukum, bung.
”Habib yang mau menyelamatkan negara dari pengkhianat-pengkhianat, mau menyegarkan Pancasila malah mau kalian memasukkan penjara. Ahok, si darah pelacur itu. Tahu darah pelacur? Ahok tuh darah pelacur, itu. Ahok, yang jelas-jelas menistakan agama, malah gak menahan-tahan. Hei polisi, bayar berapa kamu sama Ahok? Jadi buta kamu! "
Habib yang mau menyelamatkan negara? Rizieq? Ya ampun…. Uang kertas saja dia jadikan alat untuk memprovokasi, agama orang lain dihina, presiden dihina, Menteri agama dihina, dan rakyat diprovokasi. Dia itu residivis, pernah dipenjara. Lalu kamu bilang mau menyelamatkan negara. Lu sehat, tong?
Ahok kamu bilang darah pelacur? Dari tuduhanmu ini saja sudah pantas otakmu perlu pukulan. Keputusan dari pengadilan Ahok telah penista agama, jasanya bagi bangsa ini tidak akan pernah dilupakan. Sekarang nama lebih menggema dan harum mewangi. Karena memang orang baik yang pernah dijatuhkan berkali-kali akan tetap dikenang kebaikannya. Emas Anda jepit ke kloset, tetap akan jadi emas. Beda dengan kampret yang kalau dibangunkan siang hari langsung terbang nabrak-nabrak.
'' Kalian tidak macam-macam sama kalian Islam kalian. Oh saya punya senjata. Kami tidak takut senjata kalian. Kami laskar. Laskar itu kalau tembakan tidak lari, ditembak makin maju. Habib bisa saja masuk penjara cepat, nafsu bangat si Tito itu. Ahok nggak memasukkan penjara. Habib Rizieq, ... nabi, ulama juga ingin dimasukkan ke penjara. Ada apa dengan kalian hei? ”
Ulama atau habib sekalipun dengan pemberitahuanan tindak pidana, emank kenapa? Ada masalah? Emank ulama atau habib tidak pernah salah? Lah itu buktinya ada dugaan, makanya rahasia. Kalau tidak salah, santai saja, hadapi proses hukum. Kenapa harus ribut lalu bertahan kepolisian? Kalau salah, yah hadapi saja? Masak pembela kebenaran tidak berani dari tindakan dan mulutnya?
Katanya laskar pemberani, tidak takut senjata. Lah itu yang katanya habib mati proses hukum saja tidak berani. Memenuhi ngobrol polisi saja sudah bawa-bawa massa. Proses hukum saja dihindari dengan lari ke Arab. Alasannya umrah, ternyata takut menghadapi proses hukum.
”Itu Tito, Jokowi, Ahok kebanyakan nyusu sama Megawati itu. Makanya jadi bangsat-bangsat otaknya itu. Bagaimana kalau saya hina Jokowi? Mau ditangkap saya? Jokowi bangsat, tangkap saya polisi… tangkap saya dengan Megawati, kalau gak tangkap saya, Megawati bangsat, tangkap saya. ”
Masak sih ada dakwah Islam seperti ini? Yang satu tahu Islam itu rahmatan lil alamin , yang menyampaikan ajaran dengan cara Damai, yang bertingkat dengan cara-cara beradab. Kalau seperti ini namanya germo, karena hanya ada susu di otaknya.
Megawati itu pernah jadi presiden, Rizieq itu pernah jadi residivis. Megawati itu sudah banyak berjasa untuk negeri ini baik dari segi leluhurnya, rekam jejaknya, partainya dan sekarang kiprahnya dalam berbakti kepada negara meskipun di senja. Lah kamu apa? Rizieq apa, bisanya cuma bergantung laskar fentung main hakim sendiri.
Kamu hina Jokowi, kamu hina Indonesia, karena dia sekarang adalah presiden yang merupakan simbol negara. Jadi ini bukan topik Jokowi sebagai pribadi, ada dia sebagai kepala negara. Kalau memang mau mengkritik dia, masak harus dibangsat-poni? Apalagi menuduhamati Jokowi yang melaporkan Rizieq. Maaf, Rizieq gak ada efek visual untuk bangsa ini, efek buruknya banyak, makanya berkali-kali masuk penjara.
”Emank benar bangsat, kog. Kalau tidak bangsat tidak mungkin musuhin ulama. Kalau tidak bangsat tidak mungkin musuhin habaib. Yang musuhin habaib, yang musuhin ulama itu bangsat. Jangan-jangan PKI Megawati? Bisa jadi partainya PKI itu. ”
Ulama yang dimusuhi Jokowi? Rizieq? Lagi-lagi coba periksa keulamaan Rizieq dech. Jokowi itu dekat dengan ulama-ulama terhormat. Sekarang malah lebih dekat lagi dengan ulama. Setiap blusukan ke daerah-daerah, dia selalu menyempatkan diri silaturahmi dengan ulama lokal. Dia juga mengundang ulama ke Istana dalam rangka pembangunan nasional. Lah kog dituduh memusuhi ulama.
Rizieq saja tidak dia musuhi. Rizieq mau mengolah hukum kan karena mulutnya yang menyakiti rasa keadilan pelapornya. Jokowi mah santai saja. Dia sudah terbiasa memaafkan orang yang membencinya seperti Rizieq dan Bahar bangsat. Apa yang Anda katakan pemuka agama belum mampu memaafkan Ahok yang sudah minta maaf dan dipenjara. Sekarang coba introspeksi diri, lebih ulama Jokowi atau kamu atau Rizieq. Jiah ngak selevel sih…. Masih dengan Ahok, kamu dan Rizieq masih jauh di bawah.
Maka dari ceramah penuh penghinaan manusia kurang ajar ini, dia sudah pantas diproses hukum. Lah dia tantang kepolisian tuh. Apalagi sudah menelepon, sudah saatnya kepolisian membayar dia sesuai hukum yang berlaku. Harus sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku, tidak bisa didasarkan amarah dan massa massa.
Jangan pula karena kebencian terhadap manusia hina, Bahar bin Smith, kita kehilangan akal sehat dan kewarasan.
Tulisan ini dibuat sebagai Rangkuman atas laporan yang sudah dilayangkan beberapa pihak. Tulisan ini tentu juga untuk menggugah hati masyarakat agar mendukung dan mendesak kepolisian lebih responsif terhadap ujaran kebencian, penghinaan, pelecehan dan provokasi yang bisa saja melukai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jika ada kata yang tidak menyenangkan, mohon para pembaca yang budiman maafkan. Terima kasih
Sumber :SEWORD 

https://seword.com/politik/jejak-digital-dia-nantang-bahar-bin-smith-jokowi-megawati-polisi-bangsat-tangkap-saya-AuczZSxet

0 Response to "Jejak Digital, Dia Nantang !!! Bahar Bin Smith: Jokowi, Megawati, Polisi Bangsat Tangkap Saya!"

Posting Komentar